Gempa Beruntun hingga 39 Kali di Sukabumi-Bogor, BMKG Beberkan Fakta-faktanya
JAKARTA, iNews.id - Gempa bumi Magnitudo 4,0 terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu (20/9/2025). Setelah gempa utama tersebut, gempa susulan terjadi secara berkali-kali di Sukabumi dan Bogor hingga Minggu (21/9/2025).
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono menjelaskan, gempa utama memiliki kedalaman hiposenter 7 km. Episenter gempa terjadi di darat.
Jenis gempa yang terjadi adalah gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan gempa susulan telah terjadi sebanyak 39 kali," kata Daryono dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).
Magnitudo gempa susulan yang terbesar adalah M3,8, sedangkan yang terkecil M1,9.
Salah satu bukti bahwa gempa Sukabumi-Bogor ini gempa tektonik yakni tampak pada bentuk gelombang gempa atau waveform. Hasil catatan Sensor Seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) dengan karakteristik gelombang S (shear) tampak kuat dengan komponen frekuensi tinggi.
"Fakta ini sekaligus memastikan bahwa gempa yang terjadi bukan dipicu gempa vulkanik," ujar dia.
BMKG juga menganalisis mekanisme sumber gempa yang menunjukkan bahwa gempa ini memiliki pergeseran mendatar atau geser. Gempa yang terjadi tidak dipicu oleh aktivitas sesar Citarik.
"Karena pusat gempa utama dan susulannya tersebar jauh di sebelah barat jalur sesar Citarik," lanjut dia.
Menurutnya gempa yang merusak di wilayah ini bukan pertama kali terjadi. Kejadian serupa juga pernah terjadi pada Maret 2020 dengan ratusan rumah rusak di enam kecamatan, termasuk Kabandungan, Sukabumi.
Pada Desember 2023, gempa juga terjadi di Pamijahan dan Kabandungan yang menyebabkan 61 rumah rusak, dan pada Juli 2000 gempa juga merusak banyak rumah di beberapa kecamatan, termasuk Kabandungan.