Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Gempa M6,9 Filipina, Gedung Olahraga Ambruk Saat Pertandingan Bola Basket
Advertisement . Scroll to see content

Gempa M6,9 Filipina, Gedung Olahraga Ambruk Saat Pertandingan Bola Basket

Rabu, 01 Oktober 2025 - 13:50:00 WIB
Gempa M6,9 Filipina, Gedung Olahraga Ambruk Saat Pertandingan Bola Basket
Baca Berita

MANILA, iNews.id - Gempa bumi bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Provinsi Cebu, Filipina, Selasa (30/9/2025) malam, menimbulkan tragedi memilukan di sebuah kompleks olahraga. 

Saat guncangan terjadi, pertandingan bola basket di San Remingo tengah berlangsung. Gedung dipadati penonton dan pemain itu tiba-tiba ambruk, menewaskan beberapa orang dan melukai banyak lainnya.

Empat korban di San Remigio sedang bermain bola basket di bangunan kompleks olahraga yang runtuh. Satu orang adalah anggota Biro Pemadam Kebakaran dan lainnya anggota Penjaga Pantai Filipina. Korban lain di San Remigio adalah seorang anak yang terjebak di reruntuhan di lokasi lain.

Berdasarkan data otoritas setempat hingga Rabu (1/10/2025), total korban tewas akibat gempa mencapai 69 orang, dengan lebih dari 140 orang luka-luka. Dari jumlah itu, sebagian korban berasal dari runtuhnya bangunan olahraga di Cebu. Tim penyelamat terus berupaya mengevakuasi korban yang masih terjebak di bawah puing-puing.

Titik Pusat Gempa Dekat Kota Bogo

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) mencatat gempa terjadi pukul 21.59 waktu setempat dengan pusat gempa 21 km timur laut Kota Bogo, Provinsi Cebu, di kedalaman 5 km. Badan Survei Geologi AS (USGS) awalnya mengukur magnitudp 7,0 sebelum memperbaruinya menjadi 6,9.

Getaran kuat membuat warga panik berlarian keluar rumah, sementara gempa susulan yang lebih kecil menyusul beberapa saat kemudian.

Bangunan Ikonik dan Fasilitas Publik Runtuh

Selain gedung olahraga, gempa juga merobohkan Gereja Santo Petrus dan Paulus di Pulau Bantayan, salah satu situs bersejarah di wilayah itu. Sebuah restoran cepat saji di Kota Bogo pun ambruk.

Pihak berwenang menutup sejumlah sekolah di berbagai kota di Provinsi Cebu, seperti Lapu-Lapu, Mandaue, Talisay, Minglanilla, Consolacion, dan Liloan, demi keselamatan siswa.

Pemerintah Filipina mengkhawatirkan jumlah korban jiwa masih akan bertambah. Tim SAR, dibantu relawan dan militer, terus mencari penyintas di lokasi terdampak parah.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut