Hewan yang Identik dengan Klub Sepak Bola di Indonesia, Ini Alasan Persija, Persib, dan Persik Dijuluki Harimau
JAKARTA, iNews.id - Berikut ini adalah hewan yang identik dengan klub sepak bola di Indonesia. Nama hewan memang begitu melekat pada beberapa klub sepak bola Tanah Air.
Nama-nama hewan biasanya dipakai sebagai nama julukan. Hewan yang dipakai sebagai nama julukan tersebut tidak hanya simbol kekuatan.
Nama hewan juga mewakili latar belakang dari mana klub tersebut berasal. Tidak jarang bahwa hewan-hewan tersebut dianggap sakral dan menjadi identitas dan bagian dari budaya daerah di mana klub tersebut berasal, misalnya saja adalah harimau atau sapi.
Berikut adalah Hewan yang Identik dengan Klub Sepak Bola di Indonesia
1. Harimau (Persija Jakarta, Persib Bandung, Persik Kediri)
Persija Jakarta dan Persib Bandung adalah klub yang menjadikan hewan harimau sebagai identitas mereka. Persija Jakarta dijuluki sebagai Macan Kemayoran, ini merujuk jawara Betawi bernama Toya Murtado yang dijuluki Macan Kemayoran.
Sementara Persib dijuluki sebagai Maung Bandung. Maung dalam bahasa Sunda artinya adalah harimau. Julukan Maung Bandung terinspirasi dari lagu berjudul "Jung Maju Maung Bandung" yang diciptakan oleh Raden Aang Kusmayatna Kusiyana Samba Kurnia Kusumadinata.
Bagi sebagian masyarakat Sunda, Maung tak hanya dimaknai sebagai hewan penguasa rimba di Tatar Pasundan. Dalam kultur masyarakat Sunda, Maung dipercaya sebagai jelmaan raja termasyur di Tatar Sunda, Prabu Siliwangi.
Sedangkan Persik Kediri dijuluki sebagai Macan Putih. Pemberian julukan tersebut tidak muncul asal-asalan.
Ada cerita sejarah lokal dalam julukan yang dipakai Persik tersebut. Macan Putih dianggap sebagai jelmaan Prabu Jayabaya dan menjadi simbol kemasyuran Kota Kediri.
2. Singa (Arema)
Arema memilih singa sebagai identitas klub. Klub asal Malang itu dijuluki sebagai Singo Edan atau Singa Gila. Singa memang sudah menjadi lambang Kota Malang sejak zaman Hindia Belanda.
Oleh sebab itu, Arema memilih Singo Edan sebagai julukan sebagai simbol keperkasaan. Klub kebanggaan Aremania itu diharapkan menjelma layaknya singa yang gahar saat bertanding di lapangan.
3. Sapi (Madura United)
Madura United menggunakan sapi sebagai julukan dan lambang klub. Mereka dijuluki sebagai Laskar Sape Kerrab.
Sapi memang menjadi identitas Pulau Madura. Julukan Sape Kerrab pada Madura United merujuk pada budaya masyarakat Pulau Madura yakni pacuan karapan sapi.
4. Pesut (Borneo FC)
Borneo FC memiliki julukan Pesut Etam. Klub mereka juga memakai hewan pesut sebagai simbol dan logo klub.
Pesut merupakan mamalia seperti lumba-lumba air tawar yang menghuni Sungai Mahakam sekaligus ikon Samarinda, markas Borneo FC.
Sementara Etam dalam bahasa Indonesia memiliki arti 'Kami'. Oleh sebab itu, Pesut Etam artinya bahwa Borneo FC juga adalah kebanggaan masyarakat Samarinda layaknya Pesut yang menjadi endemik.
5. Bajul/Buaya (Persebaya Surabaya)
Bajul Ijo atau buaya hijau adalah julukan ikonik untuk klub kebanggaan Bonek Mania, Persebaya Surabaya. Bajul atau buaya merupakan adalah salah satu ikon legendaris Kota Surabaya. Bajul adalah representasi dari keberanian. Sedangkan hijau adalah warna kebesaran tim.
6. Ayam dan Ikan (PSM Makassar, PSMS Medan)
Juku Eja adalah frasa dalam bahasa Makassar yang berarti Ikan Merah. Juku Eja adalah julukan untuk salah satu klub tertua di Indonesia, PSM Makassar.
Sebutan itu disematkan karena seragam kebanggaan PSM yang berwarna merah. Jika dilihat dari tribun penonton, penampilan punggawa PSM akan terlihat seperti sekelompok ikan kecil di kolam.
Selain itu, PSM juga dijuluki sebagai Laskar Ayam Jantan Dari Timur. Julukan tersebut melambangkan semangat juang salah satu pahlawan dari Sulawesi yakni Sultan Hasanuddin yang merupakan Sultan Gowa ke-16 dan dijuluki sebagai Ayam Jantan Dari Timur.
Selain itu, ada juga PSMS Medan yang memiliki julukan sebagai tim Ayam Kinantan. Terdapat beberapa versi tentang julukan yang baru populer pada tahun 1980-an tersebut.
Ada yang mengisahkan bahwa Kinantan adalah nama seorang penggemar PSMS Medan asal Jakarta yang memberikan seekor ayam terbaiknya kepada tim idolanya ketika menjadi juara pada era perserikatan di tahun 1985.
Ayam itu lalu dibawa hingga ke Medan dan diarak keliling ibukota Sumatera itu. Sejak saat itulah muncullah istilah Ayam Kinantan yang ayam dari Kinantan.
Kisah lain mengatakan bahwa julukan ini bermula saat manager PSMS membawa seekor ayam ke komplek latihan PSMS di Kebun Bunga. Ayam yang dibawa itu adalah jenis ayam jago atau ayam aduan.
Ayam petarung itu lalu dipakai sebagai simbol keperkasaan PSMS yang memiliki sifat untuk bertarung habis-habisan di lapangan.
Itulah hewan yang identik dengan klub sepak bola di Indonesia khususnya klub dari Liga 1.