Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Kapolda Jabar Klarifikasi Isu Polisi Masuk Kampus, Tak Ada Sweeping hanya Pengamanan di Jalan
Advertisement . Scroll to see content

Kapolda Jabar Klarifikasi Isu Polisi Masuk Kampus, Tak Ada Sweeping hanya Pengamanan di Jalan

Rabu, 03 September 2025 - 08:27:00 WIB
Kapolda Jabar Klarifikasi Isu Polisi Masuk Kampus, Tak Ada Sweeping hanya Pengamanan di Jalan
Baca Berita

BANDUNG, iNews.id – Polda Jawa Barat meluruskan informasi terkait tuduhan polisi melakukan penyisiran di dalam kampus saat kericuhan beberapa waktu lalu. Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan menegaskan kabar tersebut tidak benar.

“Tidak ada Polisi yang masuk ke dalam kampus, tidak ada sweeping. Yang berada di pintu gerbang adalah kelompok massa, bukan mahasiswa Unisba,” ujar Irjen Pol Rudi Setiawan di Bandung, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya, polisi hanya melintas di jalan umum dan tidak memasuki area kampus. Bahkan dalam rekaman video, salah satu direktur kepolisian mengingatkan jajarannya agar tidak masuk ke lingkungan kampus.

Rudi menjelaskan, Polda Jabar telah berkomunikasi dengan pimpinan Universitas Islam Bandung (Unisba). Pihak kampus justru meminta bantuan pengamanan karena kericuhan bukan sepenuhnya melibatkan mahasiswa mereka.

“Kampus justru menjadi tempat yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu yang mempersenjatai diri dan melakukan penyerangan terhadap petugas,” katanya.

Dia menambahkan, sweeping di dalam kampus dilakukan keamanan internal Unisba bukan polisi.

“Mereka tidak ingin nama baik kampus tercemar sehingga internal melakukan pengusiran terhadap kelompok pengacau tersebut,” ucapnya.

Dalam patroli skala besar, polisi berhasil mengamankan 16 orang pada pukul 00.30 WIB. Dari jumlah tersebut, 10 orang telah teridentifikasi, mulai dari mahasiswa, satpam, wiraswasta hingga pengangguran.

Beberapa di antaranya terlibat kasus narkoba dan membawa senjata berbahaya. Salah satunya MN (23), mahasiswa semester 5, kedapatan membawa ganja dengan hasil tes urine positif narkoba. Sementara MF (23) terbukti memiliki percakapan terkait transaksi narkoba serta ajakan membuat kericuhan.

Selain itu, polisi juga mengamankan GOP, seorang pengangguran tamatan SMA yang membawa ganja serta AA (25) asal Bandung kedapatan membawa senjata soft gun berpeluru gotri. Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Senjata gotri ini berbahaya, pada jarak dekat bisa mematikan. Untuk dua tersangka, sudah kami proses sesuai hukum. Sementara yang lainnya masih dalam pemeriksaan dan analisa tim,” kata Kapolda Jabar.

Rudi menegaskan, kericuhan tersebut bukan aksi unjuk rasa mahasiswa, melainkan ulah kelompok tertentu yang sudah merencanakan kekacauan.

“Kami mohon kerja sama semua pihak, baik universitas maupun instansi terkait. Kami sudah berkoordinasi dengan Gubernur, Kajati, Pangdam dan Ketua Pengadilan agar Jawa Barat tetap aman,” ucapnya.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut