Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Kekayaan Menkeu Purbaya Yudhi vs Sri Mulyani, Siapa Lebih Fantastis?
Advertisement . Scroll to see content

Kekayaan Menkeu Purbaya Yudhi vs Sri Mulyani, Siapa Lebih Fantastis?

Minggu, 14 September 2025 - 07:31:00 WIB
Kekayaan Menkeu Purbaya Yudhi vs Sri Mulyani, Siapa Lebih Fantastis?
Baca Berita

JAKARTA, iNews.id  -  Kekayaan Menkeu Purbaya Yudhi vs Sri Mulyani kembali mencuri perhatian publik setelah data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaru terungkap. Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan total kekayaan sebesar Rp39,21 miliar per 11 Maret 2025, saat ia masih menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS sebelum resmi menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Laporan menyebutkan bahwa aset properti mendominasi deklarasinya, dengan nilai tanah dan bangunan mencapai Rp30,5 miliar.

Kekayaan Menkeu Purbaya Yudhi vs Sri Mulyani terlihat sangat berbeda ketika dibandingkan. Sri Mulyani dalam LHKPN per 31 Desember 2024 melaporkan kekayaannya sebesar Rp92,85 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat sekitar Rp79,84 miliar. Mayoritas harta Sri Mulyani bersumber dari aset tanah dan bangunan dengan nilai hampir Rp50 miliar, ditambah surat berharga, kas, dan aset likuid lainnya.

Kekayaan Menkeu Purbaya Yudhi

Berdasarkan data terbaru LHKPN, berikut rincian harta kekayaan Purbaya Yudhi:

Tanah dan Bangunan
 Purbaya memiliki 5 aset tanah dan bangunan dengan total nilai sekitar Rp30,5 miliar. Properti ini tersebar di beberapa lokasi strategis.


Alat Transportasi dan Mesin
 Ia tercatat memiliki beberapa kendaraan roda empat dengan nilai sekitar Rp1,1 miliar.


Harta Bergerak Lainnya
 Kekayaan kategori ini mencapai Rp180 juta, berupa perhiasan, logam mulia, dan barang berharga lainnya.


Surat Berharga
 Purbaya juga memiliki portofolio surat berharga senilai Rp3,5 miliar.


Kas dan Setara Kas
 Saldo kas yang dimilikinya mencapai Rp3,8 miliar.


Harta Lainnya
 Sekitar Rp250 juta tercatat dalam kategori harta lainnya.


 Total kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa mencapai Rp39,21 miliar dan tercatat bebas dari utang.

Kekayaan Menkeu Sri Mulyani

Sri Mulyani, sebagai Menteri Keuangan sebelum reshuffle, juga rutin melaporkan LHKPN. Berikut rincian harta kekayaannya:

Tanah dan Bangunan
 Ia memiliki beberapa aset properti dengan total nilai hampir Rp50 miliar, sebagian besar berada di kawasan Jakarta Selatan.


Alat Transportasi dan Mesin
 Sri Mulyani tercatat memiliki dua kendaraan dengan nilai Rp1 miliar.


Harta Bergerak Lainnya
 Kekayaan berupa barang bergerak lain mencapai Rp300 juta.


Surat Berharga
 Portofolio surat berharga Sri Mulyani mencapai Rp18,9 miliar.


Kas dan Setara Kas
 Ia memiliki saldo kas sekitar Rp8,2 miliar.


Harta Lainnya
 Sekitar Rp13,8 miliar tercatat dalam kategori harta lainnya.


 Total kekayaan Sri Mulyani mencapai Rp92,85 miliar, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.

Perbandingan Kekayaan Menkeu Purbaya Yudhi vs Sri Mulyani

Jika dibandingkan, kekayaan Menkeu Sri Mulyani jauh lebih tinggi dibandingkan Purbaya Yudhi.

Sri Mulyani unggul pada aset tanah, bangunan, dan surat berharga, mencerminkan portofolio investasi yang lebih besar.


Purbaya memiliki keunggulan pada porsi kas dan properti dengan likuiditas cukup tinggi, meskipun jumlah totalnya lebih kecil.


Dari sisi kendaraan dan barang bergerak, keduanya relatif seimbang meski nilai aset berbeda.


Mengapa Kekayaan Menkeu Penting untuk Publik?

Publik menaruh perhatian pada kekayaan Menkeu karena dua alasan utama:

Transparansi dan Akuntabilitas
 Sebagai pejabat publik yang mengelola anggaran negara, laporan kekayaan menunjukkan komitmen terhadap integritas.


Pencegahan Konflik Kepentingan
 Dengan keterbukaan, publik bisa menilai apakah terdapat indikasi konflik kepentingan dari harta yang dimiliki pejabat.


Kekayaan Menkeu Purbaya Yudhi vs Sri Mulyani sama-sama mencerminkan sosok pejabat publik dengan latar belakang kuat di bidang ekonomi. Meski jumlahnya berbeda, transparansi yang mereka tunjukkan dalam melaporkan harta kekayaan patut diapresiasi. Pada akhirnya, yang paling penting bukan sekadar angka, melainkan bagaimana kekayaan itu dikelola secara jujur, sesuai aturan, dan tidak menimbulkan konflik kepentingan agar kepercayaan publik tetap terjaga.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut