Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Keracunan Massal Pelajar di Bandung, Program Makan Bergizi Gratis Dihentikan Sementara
Advertisement . Scroll to see content

Keracunan Massal Pelajar di Bandung, Program Makan Bergizi Gratis Dihentikan Sementara

Selasa, 23 September 2025 - 17:55:00 WIB
Keracunan Massal Pelajar di Bandung, Program Makan Bergizi Gratis Dihentikan Sementara
Baca Berita

BANDUNG BARAT, iNews.id - Sebanyak 369 pelajar dari jenjang PAUD hingga SMA di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, mengalami keracunan massal usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Para korban kini menjalani perawatan intensif di RSUD Cililin dan RSI Anugerah.

Insiden ini langsung ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Bupati Bandung Barat, Jej Rici Ismail. Penetapan status tersebut dilakukan untuk mempercepat dan memperluas penanganan terhadap para korban.

“Fokus utama dari kita adalah penanganan untuk para korban. Jadi sekarang juga kita sudah menetapkannya sebagai statusnya KLB kejadian biasa supaya perimannya lebih cepat dan juga lebih,” ujar Jej.

Dugaan awal menyebutkan bahwa keracunan terjadi akibat keteledoran mitra dapur SPPG dalam mengolah makanan secara tidak higienis. Meski kondisi dapur dinilai cukup baik secara fisik, evaluasi menyeluruh tetap diperlukan.

“Saya sudah meninjau SPPG-nya. Ee kondisinya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada keteledoran ya yang itu kemudian harus jadi perbaikan penyeluruh ya di SPG tersebut. Dan saya sudah minta untuk stop sementara,” ucapnya.

Sebagai langkah tanggap, aktivitas produksi makan bergizi gratis dihentikan sementara. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bersama instansi terkait kini tengah melakukan investigasi terhadap dapur mitra MBG tersebut.

Kasus ini menjadi sorotan penting dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis, menegaskan perlunya pengawasan ketat terhadap standar kebersihan dan keamanan pangan demi melindungi kesehatan anak-anak sekolah.

Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui 4.700 porsi MBG bermasalah. Hal itu yang menimbulkan gangguan kesehatan para anak yang menerima program tersebut.

Kepala BGN Dadan Hindayana menilai peluang siswa keracunan akibat MBG sangat rendah. Menurut dia, keracunan tidak hanya datang dari porsi MBG.

"Itu ada sekitar 4.700 porsi makan (MBG) yang menimbulkan gangguan kesehatan. Perlu diketahui sampai hari ini BGN sudah membuat 1 miliar porsi makanan. Jadi yang 4.700 menimbulkan gangguan kesehatan itu kami sesalkan," kata Dadan dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Sementara itu, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang memastikan, telah membuat tim investigasi untuk mengetahui lebih lanjut temuan siswa yang masih diduga keracunan setelah mengonsumsi MBG. Pekan ini, tim investigasi sudah mulai bekerja agar program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu bisa berjalan lebih baik.

"Insya Allah untuk investigasi dalam minggu ini akan kita buat dan segera turun. Ini menunjukkan keseriusan kami, bahwa kami akan melakukan evaluasi," katanya.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut