Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis di Bandung Barat Timbulkan Kepanikan
Advertisement . Scroll to see content

Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis di Bandung Barat Timbulkan Kepanikan

Kamis, 25 September 2025 - 14:23:00 WIB
Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis di Bandung Barat Timbulkan Kepanikan
Baca Berita

BANDUNG BARAT, iNews.id - Kepanikan melanda SMA Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, setelah puluhan siswa mendadak tak sadarkan diri usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Para korban segera dievakuasi menggunakan puluhan ambulans menuju RSUD Cililin untuk mendapatkan penanganan medis.

Berdasarkan laporan awal, sebanyak 116 siswa dari SMA Negeri 1 Cihampelas dan SMK Karya Perjuangan Cipongkor mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, sesak napas dan panas di tenggorokan. Sebagian besar telah dirawat, sementara lainnya masih dalam observasi.

Kasus keracunan yang pertama kali muncul pada 22 September kini meluas ke Kecamatan Cihampelas dan Cipongkor. Hingga saat ini, jumlah korban telah mencapai 842 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas insiden ini.

Menurut data terbaru, sebanyak 449 korban tambahan tercatat pada Rabu kemarin. Beberapa di antaranya mengalami gejala berat seperti kejang, dehidrasi, dan penurunan kesadaran. RSUD Cililin menjadi pusat penanganan utama, namun sempat kewalahan karena keterbatasan oksigen, sehingga sebagian pasien dirujuk ke rumah sakit lain.

Bupati Bandung Barat, Jeje Rici Ismail, menyatakan bahwa insiden ini terjadi akibat lemahnya persiapan dalam pelaksanaan program MBG, termasuk regulasi, keamanan pangan, dan monitoring. Lembaga CISDI mendesak pemerintah untuk menghentikan sementara program MBG guna melakukan evaluasi menyeluruh.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nani SD, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kejadian ini. Ia berjanji akan membentuk tim investigasi dan membuka hotline pengaduan untuk mengungkap penyebab keracunan serta memperbaiki sistem tata kelola program.

CISDI mencatat bahwa sejak diluncurkan pada 6 Januari lalu, program MBG telah menyebabkan 5.626 kasus keracunan di 16 provinsi, dengan Jawa Barat sebagai wilayah tertinggi mencapai 2.051 kasus.

Di aula Kecamatan Cipongkor, suasana masih dipenuhi kecemasan. Orang tua siswa menanti kabar anak-anak mereka yang masih dirawat. Tim medis dari Polda Jabar, TNI dan POSM telah dikerahkan untuk membantu penanganan. Total 687 siswa dirawat di berbagai fasilitas kesehatan di Cipongkor, Cililin, dan Bandung

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut