Kisah Centralia, Kota Hantu di AS yang Terbakar selama 62 Tahun

WASHINGTON DC, iNews.id – Cerita tentang “kota hantu” yang ada di berbagai belahan dunia mungkin sudah banyak berseliweran di internet. Akan tetapi, kota hantu yang satu ini punya kisah menarik untuk diulas.
Dilansir dari laman NDTV, Kamis (15/8/2024), Centralia adalah sebuah kota di Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat. Kota itu dulunya adalah kota pertambangan yang berkembang pesat.
Akan tetapi, kebakaran hebat pada Mei 1962 telah mengubah segalanya. Asal-muasal kebakaran itu pun masih belum jelas sampai sekarang. Namun dampaknya sangatlah dahsyat.
Menurut laman IFLScience, kebakaran bawah tanah yang tersembunyi menyebar melalui jaringan terowongan pertambangan bawah tanah yang luas, adalah penyebab bencana itu. Retakan yang terbuka di tanah, melepaskan gas dan asap berbahaya ke dalam kota, memaksa sebagian besar penduduk untuk mengungsi. Yang mengejutkan, api masih menyala sampai hari ini, setelah 62 tahun berlalu.
Sebelum dilalap si jago merah enam dekade silam, Centralia memiliki sejarah yang kaya sejak pertengahan abad ke-19. Kota itu didirikan pada 1866.
Centralia dibangun di atas endapan batu bara antrasit yang melimpah. Industri pertambangan pun berhasil mendorong perekonomian setempat dan membuka lapangan kerja bagi ribuan orang pada masa itu. Centralia juga menjadi rumah bagi Molly Maguires, sebuah perkumpulan rahasia Irlandia yang mengorganisasi para penambang dan diduga melakukan kejahatan serius pada 1860-an.
Pada 1890-an, kota itu memiliki populasi lebih dari 2.700 jiwa—yang semuanya hidup bergantung pada tambang. Meskipun menghadapi tantangan akibat Depresi Hebat pada 1929–1939, yang memaksa banyak tambang ditutup, Centralia tetap bertahan.
Namun, kebakaran 1962 menandai dimulainya akhir dari kejayaan Centralia. Api bawah tanah terus berkobar, membuat kota itu tidak dapat dihuni lagi.
Setelah menghabiskan 7 juta dolar AS (Rp110 miliar pada kurs saat ini) untuk memadamkan api, pemerintah setempat akhirnya menyerah pada 1990-an. Menurut Departemen Perlindungan Lingkungan Negara Bagian Pennsylvania, api di kota itu dapat menyala selama satu abad lagi jika tidak dikendalikan.
Centralia menjadi tujuan wisata populer selama tiga dekade terakhir. Salah satu daya tarik utamanya adalah “Graffiti Highway” (Jalan Raya Grafiti) yang terkenal. Sesuai namanya, jalan terbengkalai yang berada di Rute 61 Jalan Negara Bagian Pennsylvania itu telah diubah menjadi kanvas berwarna-warni oleh seniman jalanan.

Namun, pada 2020, perusahaan swasta yang menguasai Graffiti Highway melarang pengunjung mengakses jalan itu selama pandemi Covid-19. Perusahaan itu menutupi jalan raya tersebut dengan tumpukan tanah, sehingga membuat karya seni grafiti itu tak dapat dinikmati wisatawan.