Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Longsor di Cilacap Tewaskan 3 Warga, Puluhan Rumah Rusak dan 20 Orang Masih Dicari
Advertisement . Scroll to see content

Longsor di Cilacap Tewaskan 3 Warga, Puluhan Rumah Rusak dan 20 Orang Masih Dicari

Jumat, 14 November 2025 - 14:56:00 WIB
Longsor di Cilacap Tewaskan 3 Warga, Puluhan Rumah Rusak dan 20 Orang Masih Dicari
Baca Berita

CILACAP, iNews.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap sejak Kamis (13/11/2025) pukul 19.00 WIB memicu longsor yang menimbun belasan rumah warga di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) melaporkan, jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bertambah menjadi tiga orang. Hingga Jumat (14/11/2025) pukul 11.16 WIB, masih ada 20 orang yang dalam proses pencarian.

"Sedangkan 23 jiwa selamat namun berada di wilayah rawan bencana," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya.


 
Ketiga korban tewas telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Majenang. Sementara itu, 20 warga yang berhasil selamat telah mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

Peristiwa tersebut menyebabkan puluhan warga terdampak dan Tim SAR bekerja sepanjang malam untuk melakukan evakuasi.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama, mengatakan bahwa tim langsung diterjunkan begitu laporan kejadian diterima. 

“Setibanya di lokasi, personel kami segera berkoordinasi dengan aparat desa dan unsur potensi SAR lain. Kami melakukan asesmen awal serta menyusun pola pencarian,” ujarnya.

Sementara itu, longsor juga menyebabkan kerusakan parah. Sebanyak 12 rumah rusak berat karena tertimbun material longsor. Selain itu, 16 rumah di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, juga terancam longsor.

Tim gabungan masih terus melakukan pencarian dan penyelamatan. Namun, mereka menghadapi tantangan besar seperti cuaca buruk, kondisi tanah yang labil dan minimnya penerangan.
 
Meski begitu, operasi SAR tetap dilanjutkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti cuaca dan kondisi tanah. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Taryo menyatakan tim tanggap darurat masih fokus pada operasi pencarian dan evakuasi korban.

Peristiwa longsor awalnya dipicu oleh hujan intensitas tinggi sejak siang hari. 

“Curah hujan yang tinggi memicu pergerakan tanah pada kontur yang memang sudah labil. Kami menerima laporan kejadian dan langsung melakukan kaji cepat serta koordinasi dengan unsur terkait untuk penanganan darurat,” kata Taryo kepada wartawan iNewsPurwokerto, Elde Joyosemito, Jumat pagi

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut