Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Menkes Ajak Pengusaha RI Buka Lapangan Kerja di Sektor Kesehatan
Advertisement . Scroll to see content

Menkes Ajak Pengusaha RI Buka Lapangan Kerja di Sektor Kesehatan

Senin, 01 Desember 2025 - 16:07:00 WIB
Menkes Ajak Pengusaha RI Buka Lapangan Kerja di Sektor Kesehatan
Baca Berita

JAKARTA, iNews.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak pengusaha terutama yang bergabung di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk bersama-sama membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Hal ini disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2025 di Park Hyatt Jakarta, Senin (1/12/2025).

Budi menjadi salah satu pembicara dalam diskusi bertemakan Peningkatan Akses dan Kualitas Kesehatan Prioritas dan Strategi Pemerintah di tahun 2026 dalam gelaran Rapimnas Kadin Indonesia 2025. 

Terdapat sejumlah poin yang disampaikan. Pertama, bagaimana sektor kesehatan bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, Menurutnya, Kadin bisa berperan di dalamnya.

"Kedua, bagaimana sektor kesehatan bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Belanja kesehatan setiap tahun itu Rp640 triliun, tumbuhnya setiap tahun dalam 10 tahun terakhir itu 9-11 persen," ucap Budi.

Menurutnya, meski pertumbuhan sektor kesehatan mencapai 9-11 persen, tapi jika dihitung terhadap pertumbuhan ekonomi tidak mencapai angka tersebut. Sebab, banyak sekali kebutuhan di sektor kesehatan yang diimpor, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak terjadi di Indonesia, tetapi di luar negeri.

"Itu sebabnya permintaan saya ke Kadin, Pak Anin (Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie), kalau Kadin bisa bantu membuat pabrik-pabrik, kalau bisa bantu membangun pabrik-pabrik, angka produksinya bisa dilakukan di dalam negeri, itu bisa meningkatkan kontribusi sektor kesehatan di GDP," katanya.

"Jadi, dari Rp640 triliun itu tumbuhnya 9-10 persen, kenapa ini tak bisa ke translate jadi GDP 9-10 persen? Karena sebagian besar banyak impor," tuturnya.

Dia menambahkan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kadin Indonesia untuk bisa merincikan produk apa saja yang paling banyak dikonsumsi. Dengan begitu, ada solusi dan bantuan dari Kadin kaitannya dengan sektor kesehatan.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut