Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Menparekraf Sandiaga Uno Ungkap Penyebab Macet Parah di Bali Jelang Akhir Tahun 2023: Wisatawan Menumpuk di Bali Selatan
Advertisement . Scroll to see content

Menparekraf Sandiaga Uno Ungkap Penyebab Macet Parah di Bali Jelang Akhir Tahun 2023: Wisatawan Menumpuk di Bali Selatan

Kamis, 04 Januari 2024 - 10:35:00 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Ungkap Penyebab Macet Parah di Bali Jelang Akhir Tahun 2023: Wisatawan Menumpuk di Bali Selatan
Baca Berita

JAKARTA, iNews.id - Pulau Bali menjadi sorotan publik saat liburan akhir tahun 2023. Hal ini lantaran beredarnya video kemacetan parah untuk masuk Bandara I Gusti Ngurah Rai, sehingga sejumlah wisatawan terlihat menggeret koper menuju bandara.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, ikut menyoroti kejadian ini. Dia mengatakan salah satu penyebab terjadinya overtourism ini lantaran para wisatawan menumpuk di Bali Selatan.

“Semua (wisatawan) menumpuk di Bali Selatan,” katanya dalam Weekly Brief with Sandiaga Uno, Rabu (3/1/2024).

Sandiaga mengungkapkan wisatawan semestinya bisa mengeksplor Bali lebih luas sehingga tak selalu menumpuk di kawasan Bali Selatan. Dia pun mmengatakan Gubernur Bali dan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali telah bergerak dan akan terus melakukan promosi wisata di kawasan Bali Utara, Bali Barat dan Bali Timur guna menghindari penumpukan wisatawan di satu destinasi.

“Bapak Pj Gubernur Bali dan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali telah mempromosikan wisata Bali Utara, Bali Barat maupun Bali Timur,” kata Sandi.

Sementara itu GM Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan juga menjelaskan perihal kemacetan parah yang terjadi di menuju bandara. Dia menjelaskan kemacetan terjadi lantaran kelebihan jumlah kendaraan pribadi yang mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan menuju bandara Bali.

“Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar bandara kurang lebih 61.000. Data ini setelah kami bandingkan dengan 23 Desember saat libur Natal, jumlah penumpang justru lebih tinggi yakni sebesar 75.240 orang dengan jumlah kendaraan juga lebih tinggi sekitar 77.000 kendaraan," katanya

Handy menjelaskan pihak bandara juga berupaya untuk menjemput calon penumpang. Salah satunya memakai jasa tukang ojek untuk menjemput calon penumpang yang tertahan akibat kemacetan menuju bandara.

“Kami izinkan motor masuk ke dalam sampai ke sisi terminal keberangkatan. Kemudian dari kawan-kawan porter bawa troli turun ke bawah," katanya.

Lebih lanjut, Sandi berharap ada investasi lebih banyak untuk mempromosikan destinasi wisata lainnya di Bali Timur, Bali Barat dan Bali Utara. Diharapkan kegiatan promosi bisa membuat wilayah di luar Bali Selatan bisa semakin tersorot dan dijamah para wisatawan.

“Kami mendorong agar investasi lebih banyak di luar Bali Selatan supaya terdistribusi karena ini yang akan menjadi catatan kami,” kata Sandi.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut