Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Pelaku Teror Bom Sekolah di Tangsel Gunakan Nomor Nigeria, Minta Tebusan Setengah Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Pelaku Teror Bom Sekolah di Tangsel Gunakan Nomor Nigeria, Minta Tebusan Setengah Miliar

Rabu, 08 Oktober 2025 - 10:19:00 WIB
Pelaku Teror Bom Sekolah di Tangsel Gunakan Nomor Nigeria, Minta Tebusan Setengah Miliar
Baca Berita

TANGERANG SELATAN, iNews.id - Pelaku teror bom dua sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) menuntut uang tebusan 30.000 dolar AS atau sekitar Rp498 juta hampir setengah miliar rupiah. Ancaman tersebut dikirim melalui pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal dengan kode negara +234 yang diketahui berasal dari Nigeria dan e-mail, Selasa (7/10/2025).

Dalam pesan yang diterima pihak sekolah, pelaku mengaku telah memasang bom di lingkungan sekolah dan memberikan waktu 45 menit untuk mengirimkan uang ke alamat bitcoin yang disebutkan.

Pesan ancaman yang diterima berisi peringatan keras agar pihak sekolah tidak melapor ke polisi. Pelaku mengklaim siap meledakkan bom bila permintaannya tidak dipenuhi.

“Pesan ini untuk semua orang, kami telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut akan meledak dalam 45 menit. Bila kamu tidak membayar kami 30.000 dolar AS ke alamat bitcoin kami,” tulis isi pesan ancaman yang dilihat Rabu (8/10/2025).

Pesan tersebut juga menegaskan tindakan melapor ke aparat keamanan akan berakibat fatal.

“Jika kamu tidak mengirimkan uang tersebut, kami akan segera meledakkan perangkat itu. Laporkan ke polisi, kami akan meledakkannya di tempat itu,” tulis pesan tersebut.

Dua sekolah yang menjadi sasaran teror yakni Jakarta Nanyang School di kawasan Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan Mentari Intercultural School di Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Ancaman pertama diterima Jakarta Nanyang School pada pagi hari, disusul Mentari Intercultural School siang harinya. Kedua sekolah langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memastikan keamanan para siswa dan staf.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang memastikan hasil pemeriksaan di dua lokasi tersebut menunjukkan tidak ada bahan peledak maupun perangkat mencurigakan yang ditemukan.

“Hasilnya tidak ditemukan adanya bom atau bahan peledak sesuai dengan informasi teror yang disampaikan,” ujar Victor kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

Victor menyebut, ancaman tersebut diduga merupakan aksi teror siber yang tujuannya untuk menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah. Meski demikian, kepolisian tetap meningkatkan pengamanan di sekitar dua sekolah internasional tersebut.

Victor menjelaskan, ancaman bom diterima dengan rentang waktu berbeda di dua sekolah tersebut.

“Pertama, kami mendapatkan informasi adanya teror bom di Jakarta Nanyang School,” katanya.

“Siangnya, kami kemudian mendapatkan informasi dari Kapolsek Pondok Aren bahwa teror serupa juga diterima oleh Sekolah Mentari Intercultural School di Bintaro,” ucapnya lagi.

Polisi bersama tim penjinak bom dari Gegana Brimob Polda Metro Jaya langsung diterjunkan ke dua lokasi untuk melakukan penyisiran dan memastikan keamanan lingkungan.

Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, kondisi di kedua sekolah dinyatakan aman dan kegiatan belajar mengajar sudah kembali normal. Namun, pihak sekolah tetap diminta waspada dan segera melapor jika ada pesan mencurigakan lainnya.

Kepolisian juga tengah melakukan pelacakan digital terhadap nomor WhatsApp dan alamat e-mail pengirim pesan ancaman. Jejak transaksi bitcoin yang tercantum dalam pesan turut diselidiki untuk mengungkap identitas pelaku.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut