Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Tata Cara Umrah, Urutan, Bacaan Latin & Artinya Sesuai Sunnah
Advertisement . Scroll to see content

Tata Cara Umrah, Urutan, Bacaan Latin & Artinya Sesuai Sunnah

Selasa, 28 Desember 2021 - 20:59:00 WIB
Tata Cara Umrah, Urutan, Bacaan Latin & Artinya Sesuai Sunnah
Baca Berita

JAKARTA, iNews.id - Tata cara Umrah, urutan dan bacaan sesuai sunnah penting diketahui dan dihafalkan Muslim yang berniat menjalankan ibadah ke Tanah Suci Makkah. 

Umrah adalah ibadah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan tawaf, sa'i, dan bercukur demi mengharap ridha Allah SWT. Ibadah ini sering juga disebut dengan haji kecil. Umrah menurut bahasa berarti ziarah.  

Dalil tentang Umrah disebutkan dalam Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 158. Allah SWT befirman:

اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَاۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ

Artinya: Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai di antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 158)

Hukum Umrah

Menurut Imam Syafii dan Imam Hambali, menunaikan ibadah umrah hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu. Sedangkan menurut Imam Hanafi dan Imam Malik, menunaikan ibadah umrah hukumnya sunnah muakkadah.

Umrah terbagi menjadi dua yaitu:

a. Umrah wajib, yaitu umrah yang dilaksanakan dalam rangkaian ibadah haji dan dilaksanakan pada batas waktu haji (bulan-bulan haji). Selain itu, termasuk umrah wajib adalah umrah nazar.

b. Umrah sunnah, yaitu umrah yang dilaksanakan sewaktu-waktu atau kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

Berikut Tata Cara Umrah, Urutan, dan Bacaan sesuai Sunnah yang perlu diketahui dan dihafalkan:

1. Melakukan ihram

Saat melakukan ihran dibarengi dengan niat umrah dari Miqat Makani yang telah di tentukan. Sebelum berihram ada beberapa hal yang perlu dilakukan:

a. Memotong kuku, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, mandi, menyisir rambut dan merapikan jenggot.

b. Memakai wangi-wangian.

c. Mengganti pakaian biasa dengan pakaian ihram.

d. Mengerjakan shalat sunnah dua rakaat.

2. Membaca Niat Umrah

Setelah melakukan hal-hal tersebut di atas barulah memulai dengan mengucapkan niat.

Berikut niat umrah dikutip bincangsyariah:

نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة

nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.

Artinya; Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah.

3. Masuk Masjidil Haram

Masuk ke Masjidil Haram untuk melakukan thawaf sebanyak tujuh kali putaran. Saat memasuki Masjidil Haram dianjurkan membaca berikut:

بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أبْوَابَ رَحْمَتِكَ، أَعُوذُ بِاللهِ العَظِيمِ، وَبِوَجْهِهِ الكَرِيمِ، وَسُلْطَانِهِ القَدِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Bismillahi was shalatu was salamu ‘ala Rasulillahi allahumma ighfir li dzunubi waftah li abwaba rahmatik a’dzu billahil ‘azhim wa bi wajhihil karim wa sulthanihil qadim minas syaithanir rajim

“Dengan nama Allah, sholawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah! Ampunilah dosa-dosaku dan bukalah pintu-pintu rahmat-Mu. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dan dengan wajah-Nya Yang Mulia serta dengan kekuasaan-Nya yang qodim (tidak berawal) dari setan yang dirajam.”

3. Thawaf

Saat melakukan thawaf dimulai dari sudut Hajar Aswad dan berakhir di sana pula.

Doa yang dibaca ketika menyentuh Hajar Aswad: 

((بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أكْبَرُ، اللَّهُمَّ إيمَانًا بِكَ وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ محمدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ))

Bismillah wallahu akbar, allahumma imanan bika wa tashdiqan bi kitabika wa wafaan bi ‘ahdika wat tiba’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallahu ‘alaihi wa sallam

“Dengan nama Allah, dan Allah Maha Besar, Ya Allah! Dengan beriman kepada-Mu, membenarkan Kitab-Mu (Al-Qur’an), setia kepada janji-Mu dan dengan mengikuti Sunnah Nabi-Mu (aku berthawaf di sekeliling Ka’bah ini).”

4. Melakukan Sa'i

Selesai melakukan tawaf, dilanjutkan dengan sa'i antara bukit Shafa dan Marwa. Perjalanan dari bukit Shafa dan Marwa dihitung satu kali, sa'i dilakukan sebanyak tujuh kali dan berakhir di bukit Marwa.

Setiap sampai di dua bukit tersebut, berhenti sejenak untuk memanjatkan doa sambil menghadap ke Ka'bah.

Saat Sa'i disunnahkan membaca ayat:

إنَّ الصَّفَا وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

Innas shafa wal marwata min sya’airillah, fa man hajjal baita awi’tamara fala junaha ‘alaihi an yatthawwafa bihima, fa man tathawwa’a khairan fa innallaha syakirun ‘alim

“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 158)

Lalu membaca doa sa'i:

اِبْدَأْ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ

Ibda’ bima bada’allah

“Mulailah dengan apa yang dimulai oleh Allah.”

Kemudian naik ke bukit Shafa hingga melihat Ka’bah, lalu menghadap kepadanya sambil mengangkat tangan, memuji Allah dan memohon doa kepada-Nya dengan doa yang disenangi.

Adapun doa yang disenangi Rasulullah SAW:

لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ – لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ أنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ

La ilaha illallah wahdahu la syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syaiin qadir, la ilaha illallah wahdahu anjaza wa’dah wa nashara ‘abdah wa hazamal ahzaba wahdah

“Tiada tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Pemilik kerajaan dan pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada tuhan selain Allah semata, Dia melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan bala tentara musuh sendirian.”

Doa ini dibaca sebanyak tiga kali kemudian berdoa di sela-selanya dengan doa yang disenangi.

5. Tahallul

Selesai sa'i dilanjutkan tahallul yakni mencukur rambut. Tahallul menandai selesainya ibadah umrah.

Tahallul umrah adalah keadaan seseorang setelahmelaksanakan semua rukun umrah dan karena itu dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama ber-ihram umrah. 

6. Tertib

Tertib dalam pengertian sudah sesuai dengan tata cara dan berurutan.

Wallahu A'lam

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut