Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Tegas, Putin: Tak Ada Negosiasi jika Rusia Perang Lawan Eropa
Advertisement . Scroll to see content

Tegas, Putin: Tak Ada Negosiasi jika Rusia Perang Lawan Eropa

Rabu, 03 Desember 2025 - 06:54:00 WIB
Tegas, Putin: Tak Ada Negosiasi jika Rusia Perang Lawan Eropa
Baca Berita

MOSKOW, iNews.id - Presiden Vladimir Putin kembali mengeluarkan pernyataan keras yang meningkatkan ketegangan antara Rusia dan negara-negara Eropa. Dalam komentarnya, Putin menegaskan jika perang antara Rusia dan Eropa benar-benar pecah, maka tidak akan ada ruang untuk negosiasi damai.

Putin menegaskan Rusia tidak menginginkan perang dengan Eropa, namun siap jika konflik tersebut tidak bisa dihindari.

“Kami tidak berniat berperang melawan Eropa. Tapi jika Eropa ingin melawan dan tiba-tiba melakukannya, kami siap sekarang juga,” ujarnya, dikutip dari Sputnik, Rabu (3/12/2025).

Pernyataan paling mencolok dan sarat sinyal ancaman adalah ketika Putin mengatakan Rusia tidak akan membuka pintu diplomasi jika Eropa yang memulai perang.

“Jika Eropa tiba-tiba memulai perang dengan kami dan benar-benar melakukannya, maka situasi bisa berubah dengan sangat cepat di mana kami tidak akan memiliki siapa pun untuk bernegosiasi,” ujarnya.

Ucapan tersebut mengindikasikan Kremlin siap mengambil langkah militer penuh tanpa proses diplomatik yang selama ini menjadi mekanisme umum dalam konflik internasional.

Ketegangan Rusia-Eropa Terus Memuncak

Hubungan Rusia dengan negara-negara Eropa telah memburuk sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Meski perang memasuki tahun ketiga, tanda-tanda deeskalasi hampir tidak terlihat. Di tengah tekanan sanksi dan dukungan Eropa terhadap Kiev, Moskow kian memandang Eropa sebagai blok yang memusuhi kepentingan nasional Rusia.

Putin bahkan kembali menegaskan bahwa Rusia tidak sedang berperang dalam arti “modern” di Ukraina. Dia menggambarkan operasi militernya sebagai tindakan “pembedahan” yang dilakukan dengan hati-hati, narasi yang berbeda jauh dari realita konflik yang sudah menewaskan puluhan ribu orang.

Sejauh ini, belum ada respons resmi dari negara-negara Eropa. Namun analis memperkirakan pernyataan tersebut akan menimbulkan gelombang kekhawatiran baru di NATO dan Uni Eropa, terutama di negara-negara yang berbatasan langsung dengan Rusia.

Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut