Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jonatan Christie Tersingkir dari BWF World Tour Finals 2025 usai Dikalahkan Christo Popov 
Advertisement . Scroll to see content

16 Poin Evaluasi PBSI usai Bulu Tangkis Indonesia Gagal Total di Asian Games 2022, No 1 Minta Maaf

Rabu, 11 Oktober 2023 - 16:36:00 WIB
16 Poin Evaluasi PBSI usai Bulu Tangkis Indonesia Gagal Total di Asian Games 2022, No 1 Minta Maaf
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal membantu Indonesia meraih medali dari cabang olahraga bulu tangkis Asian Games 2022. (Foto: PBSI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews – Berikut 16 poin evaluasi PBSI usai tim bulu tangkis Indonesia gagal total di Asian Games 2022. Hal ini diungkap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Rionny Mainaky di Pelatnas PBSI Cipayung, Rabu (11/10/2023).

Tim bulu tangkis Indonesia bukan hanya gagal memenuhi target tiga medali emas pada Asian Games 2022. Parahnya lagi, tim Merah Putih juga tak mampu menyumbang sebiji medali pun. Ini menjadi catatan paling kelam sejak bulu tangkis dipertandingkan di multiajang ini sejak edisi 1962 di Jakarta.

Merespons hal tersebut, PBSI langsung melakukan rapat evaluasi pada Senin (9/10/2023) bersama pelatih, pengurus harian, dan team support.

Intinya, sebagai Kabid Binpres, Rionny Mainaky bertanggung jawab atas kegagalan tim bulu tangkis Indonesia di Asian Games 2022. Dia juga menyampaikan permintaan maaf karena gagal meraih satu pun medali di multiajang olahraga paling bergengsi di Asia tersebut.

Sebagai pencegahan agar kisah kelam ini tak terulang, PBSI langsung membentuk tim khusus untuk menuju Olimpiade Paris 2024, termasuk mengundang pakar motivator seperti Andrie Wongso hingga sejumlah legenda peraih medali emas Olimpiade untuk hadir ke Pelatnas PBSI Cipayung.

16 Poin Evaluasi PBSI usai gagal di Asian Games 2023

1. Saya atas nama tim bulu tangkis Indonesia meminta maaf kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dan seluruh masyarakat Indonesia atas kegagalan ini. Hasil ini tanggung jawab saya sebagai Kabid Binpres PP PBSI.

2. Saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan motivasi seluruh pihak berupa saran, kritik dan masukan kepada kami. Ini akan menjadi bahan evaluasi kami untuk melakukan pembenahan demi perbaikan.

3. Dalam rapat evaluasi lengkap yang digelar di Pelatnas PBSI Cipayung, Senin, 9 Oktober 2023, saya, para pelatih, pengurus harian, dan team support sudah menyatakan komitmen untuk bersama-sama berbenah. Kami tidak saling menyalahkan, tetapi saling mendukung untuk bersama-sama berbenah dan mencari solusi terbaik untuk membangkitkan kembali prestasi bulutangkis Indonesia. Segala kekurangan dan kelemahan ini akan kami segera benahi.

4. Kegagalan di Asian Games Hangzhou, bukan semata karena faktor fisik. Kondisi fisik pemain tetap prima, walaupun hasilnya kalah. Para pemain tidak bisa menunjukkan performa terbaik karena mendapat tekanan mental harus juara, tidak boleh kalah. Dampaknya jadi ragu-ragu, kurang yakin. Padahal, mereka tampil ke Hangzhou dengan bermodalkan hasil sukses di Asian Games Jakarta 2018.

5. Di lapangan, terlihat para pemain permainannya tegang, tertekan, tidak enjoy atau tidak bisa menikmati permainan. Mereka tidak bisa keluar dari tekanan mental harus menang. Mental, fokus, konsentrasi, dan tidak bisa keluar dari beban harus menang. Semua kelemahan pemain ini coba kami benahi.

6. Misalnya, Jojo (Jonatan Christie) kalah karena ragu-ragu, kurang yakin, tegang. Dia terlalu kepikiran tidak mau mengecewakan tim. Dampaknya, main kurang nyaman dan terbebani, sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri.

7. Hal serupa ada pada diri Gregoria (Mariska Tunjung) Sangat terlihat ketegangan. Sudah berupaya keras, tetapi tetap tak berhasil melepas rasa tegang. Akhirnya banyak salah dan serba ragu-ragu.

8. Untuk ganda putra Fajar/Rian, memang mereka kalah speed and power. Mereka harus bisa lebih maksimal dan fokus dalam menjalankan program latihan fisik. Harus bisa merancang strategi bermain yang lebih variatif dan tak monoton. Mereka harus lebih serius mempelajari kelemahan, kelebihan lawan, serta kekurangan dan kelebihan sendiri.

9. Para pelatih sudah berkomitmen bersama pemain untuk membenahi soal bagaimana bisa mengubah tekanan dan keinginan harus menang ini bukan sebagai beban, tetapi diubah menjadi motivasi. Pelatih akan lebih banyak bicara dari hati ke hati dengan pemain. Gairah, antusias, dan semangat pemain untuk tidak mau kalah harus terus dikobarkan.

10. Meski bukan menjadi titik lemah atau faktor utama kekalahan, bersama para pelatih fisik, kami akan menata ulang bagaimana tingkat kebugaran fisik pemain. Semua akan kami genjot dan tingkatkan kebugaran fisik pemain lebih prima.

11. Para pemain yang mengalami cedera atau mengeluh ada cedera, akan segera ditangani Profesor dr. Nicolaas Budhiparama, dokter terbaik yang ada di sini.

12. Pemain yang memiliki massa lemak tubuh di atas rata-rata atau tampak kegendutan, akan mendapat perhatian dari dua dokter gizi, dr Ventinly Tan dan dr. Paulina Toding. Asupan gizi dan nutrisinya akan diperhatikan lebih serius.

13. Untuk menjaga fokus, daya juang, motivasi, dan semangat, psikolog-psikolog PBSI juga akan terus melakukan pendampingan. Bahkan, pakar motivasi Andrie Wongso pun akan terlibat langsung. Apabila ada pemain membutuhkan pendampingan atau konseling psikolog dari luar pelatnas, juga diizinkan.

14. Dalam proses pengiriman pemain ke turnamen, juga akan kami benahi dan tinjau lagi. Ini agar pemain bisa tampil dengan peak performance terbaik dan bisa fokus untuk menjurai turnamen yang diikuti. Juga untuk mengurangi resiko cedera kalau terus menerus diterjunkan di banyak turnamen.

15. Sebagai bagian dari peningkatan performa, semua lini siap saling mendukung. Misalnya, tim video analisist yang selama sudah berjalan baik dengan segala analisis tentang kekuatan dan kelemahan lawan, akan terus membantu pemain dalam menganalisis semua lawan.

16. PBSI sudah membentuk Tim Pokja Menuju Olimpiade Paris 2024. Ini demi meraih sukses di Paris 2024. Tim diketuai Fadil Imran, Sekjen PP PBSI dengan melibatkan banyak pihak, dokter, profesor sports science dari UPI Bandung, pakar motivasi, legenda bulutangkis, para peraih emas Olimpiade.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut