2 Kelemahan Anthony Ginting dan Jonatan Christie Jelang Olimpiade Tokyo 2020
JAKARTA, iNews.id - Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie masih punya dua kelemahan jelang Olimpiade Tokyo 2020. Dua hal yang dimaksud adalah kurangnya persiapan pola pikir dan mental.
Hal tersebut diungkapkan Kepala pelatih tunggal putra Pelatnas PBSI, Hendry Saputra Ho. Dia mengungkapkan Anthony dan Jonatan secara keseluruhan siap beraksi di Olimpiade Tokyo. Namun ada dua kelemahan yang menghantui dan sulit dihindari.
"Sebenarnya kalau kekurangan tidak banyak. Mereka ini sudah berada di level yang sekarang kan sudah lama. Dan saya tahu standar kualitasnya. Hanya ada tingkat yang tidak maksimal, mungkin dari pikiran dan mental dengan kondisi seperti ini akibat jarang bertanding. Jadi kalau saya lihat bagaimana membuat tekniknya bisa lebih safe, lebih konsisten, dan lebih fokus untuk menerapkan pola main yang benar," kata Hendry dikutip dari rilis PBSI, Sabtu (5/6/2021).
"Kami ingin tingkatkan di teknik dengan cara mainnya, strateginya, pola pikir, dan juga mentalnya. Untuk mental saya kira itu yang paling penting karena mereka sudah cukup lama tidak bertanding. Makanya nanti seperti rencana PBSI yang akan menggelar simulasi, itu sebuah harapan supaya kita bisa tahu dimana kondisi keadaan mental mereka," ujarnya.
Tidak bertanding dalam waktu relatif lama diakui Hendry cukup memengaruhi keadaan. Tetapi pelatih berusia 57 tahun itu berusaha menyiasatinya.
"Kalau untuk masalah sudah lama tidak bertanding, memang akhirnya kita menyiasati dengan konteks pola latihannya saja. Kita coba disamakan seperti pertandingan nanti. Juga di simulasi jadi kita bisa lihat kondisi mereka dan dampaknya apa nanti," tutur Hendry.
"Batalnya Malaysia Terbuka dan Singapura Terbuka itu cukup berpengaruh. Bagaimana kondisi fisik dan mental anak-anak sebenarnya sudah siap tempur, tapi akhirnya mau tidak mau harus batal. Itu yang kita cermati untuk persiapan ke Olimpiade ini. Ada dua bulan ke depan, kita harus siap dengan keadaan apapun. Jadi bagaimana kita merancang dan mengatur agar nanti bila sudah tiba di sana kondisinya sudah maksimal," katanya lagi.
PBSI sendiri sudah menyiapkan pertandingan simulasi sebagai ajang pemanasan para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 pada 18-19 Juni di Pelatnas Cipayung. Untuk format simulasi akan segera diumumkan. Sekadar informasi, pesta olahraga empat tahunan yang sempat ditunda selama setahun karena pandemi Covid-19 ini rencana dihelat pada 23 Juli - 8 Agustus 2021
Editor: Reynaldi Hermawan