200 Ribu Personel Kawal Pawai Obor Asian Games
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 200 ribu personel gabungan TNI dan Polri akan dikerahkan mengawal penyelenggaraan pawai obor Asian Games 2018 pada 15 Juli yang melewati 18 provinsi di Indonesia. Pengamanan diperketat dua kali lipat saat pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 lantaran akan dihadiri sejumlah kepala negara.
Asisten Operasi Kapolri Irjen Deden Juhara mengatakan, Polri akan mengerahkan sejumlah pasukan yang ada di 18 polda yang dilintasi pawai obor. Aparat keamanan, kata dia, akan memperketat akses menuju venue setiap cabang olah raga yang dilombakan dalam Asian Games termasuk areal parkir kendaraan penonton.
"Kami akan mengerahkan pasukan di 18 polda yang terlintasi pawai obor itu. Untuk penyelenggaraan, kami akan menurunkan sekitar 36 ribu personel dari kepolisan. Pada upacara pembukaan dan penutupan Asian Games ada bantuan dari TNI sejumlah 50 ribu personel. Pemeriksaan harus dilakukan saat parkir karena sekarang pelaku teror berani menaruh bom di motor. Kami harapkan ada pemeriksaan kendaraan dan tas yang masuk lokasi, minimal berjarak lima mater," kata Deden di Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Deputi IV Bidang Keamanan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) itu mengatakan, penerapan pengamanan akan super ketat saat pembukaan dan penutup Asian Games. Menurutnya, saat itu hadir sejumlah kepala negara dalam pesta multicabang olahraga tertinggi di Asia.
"Kami akan membuktikan pemanganan, termasuk lalu lintas saat Operasi Ketupat pada libur Lebaran 2018," ucapnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, pengamanan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan Komite Paralimpiade Asia (APC).
"Saya sudah meminta kepada Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dan Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) untuk segera memberitahu OCA dan APC bahwa kondisi Indonesia terkendali dan aman karena aparat terus mengendalikan situasi," kata Nahrowi.
Menpora mengaku, sejumlah negara peserta Asian Games belakangan mendapatkan informasi terbatas terkait keamanan di Indonesia. Hal tersebut disebabkan peristiwa ledakkan bom di Surabaya dan munculnya travel warning beergian ke Indonesia Indonesia oleh sejumlah negara.
"Kami mengabarkan kepada seluruh atlet dan masyarkat, INASGOC dan INAPGOC sudah bersepakat untuk tidak mundur atau mengubah rencana dalam menyukseskan penyelenggaraan ini karena ada tindakan terorisme yang cukup mengkhawatirkan," ujarnya.
Editor: Achmad Syukron Fadillah