Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

4 Atlet Panjat Tebing Indonesia Positif Covid di Swiss, Begini Respons Kemenpora

Selasa, 06 Juli 2021 - 21:20:00 WIB
4 Atlet Panjat Tebing Indonesia Positif Covid di Swiss, Begini Respons Kemenpora
Sekjen Kemenpora Gatot Dewa Broto (foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

ZURICH, iNews.id- Sejumlah atlet panjat tebing Indonesia terpapar virus Corona saat hendak pulang dari Swiss. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memastikan para atlet panjat tebing tersebut sedang mejalani karantina di Swiss.

Kemenpora memang bergerak cepat menghubungi Kedutaan Besar Indonesia untuk Swiss dan juga Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) setelah mengetahui kabar itu. Langkah cepat untuk memberi rasa aman ke para atlet yang baru saja berjuang di ajang IFSC Climbing World Cup Villars di Swiss pada Sabtu 3 Juli 2021.

“Jadi, ada yang kena (terpapar virus Covid-19) dan kami sudah konfimasi ke Federasi Panjat Tebing. Tadi malam saya sudah telepon Mbak Yenny (Yenny Wahid), selaku Ketumnya. Kemudian saya kirim surat kepada pak Dubes di Swiss, kirim surat mohon agar pihak Kedutaan memfasilitasi masa karantina mereka,” kata Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (6/7/2021).

Gatot mengatakan seharusnya 16 orang kontingen panjat tebing itu pulang ke Indonesia pada Senin 5 Juli 2021. Namu, saat di tes PCR, empat orang dinyatakan positif terpapar virus corona.

Keempat yang terkonfimasi terpapar virus Covid itu adalah tiga di antaranya atlet yakni Alfian M. Fadjri, Vedriq Leonardo, dan Desak Made Rita. Sedangkan satunya lagi berasal dari ofisial, yakni Christina Glorya Purba.

“Harusnya kemaren itu (Senin) mereka sudah terbang pulang ke Indonesia. Tapi pada saat mau pulang, kemudian di PCR, dari 16 itu empat di antaranya terkena Covid-19. Semua akhirnya dikarantina, karena aturan di Swiss menyebutkan walaupun tidak terkena covid tapi karena berinteraksi ya harus dikarantina,” ujarnya.

Gatot berharap kejadian serupa tak terjadi. Dia meminta semua orang untuk tetap waspada dari pandemi karena atlet yang terlihat sehat dan sering berolahraga saja bisa terinfeksi virus Covid-19 tersebut.

“Ini menjadi pelajaran bagi siapa pun (terutama atlet yang hendak bertanding). Untungnya sudah selesai event-nya, acaranya dari tanggal 1-3 Juli kan, kalau belum mulai event kan repot. Ini tentu menjadi pelajaran bagi kita,” kata Gatot.

“Ini menjadi pelajaran juga bagi kita, meskipun atlet itu (identik) selalu sehat, mereka selalu beraktifitas, berolahraga, tetapi potensi terkena covid tetap terbuka. Makanya harus berhati-hati siapa pun yang beraktifitas baik di dalam maupun di luar negeri,” ujarnya.

Terlepas dari kabar buruk itu, para atlet panjat tebing Indonesia nyatanya tampil luar biasa di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Swiss tersebut. Veddriq Leonardo sukses membawa pulang medali emas dari kompetisi tersebut usai mengalahkan atlet Rusia, Dmitrii Timofeev, di final dengan catatan waktu 5,329 detik.

Editor: Ibnu Hariyanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut