5 Ganda Putra Indonesia Terbaik Sepanjang Masa, Nomor 4 Bikin Geger Publik China

JAKARTA, iNews.id - Ada 5 ganda putra Indonesia terbaik sepanjang masa. Salah satunya pernah bikin gempar publik China.

Indonesia merupakan salah satu raksasa di dunia bulu tangkis. Sektor ganda putra menjadi salah satu kekuatan terbesar yang dimiliki Tanah Air.

Baca Juga

2 Klub yang Berpotensi Jadi Pelabuhan Baru Ivar Jenner di Bursa Transfer Musim Panas 2026, Nomor 1 Main di Tanah Air!

Dari dulu hingga sekarang, setidaknya ada lima pasangan ganda putra terbaik yang dimiliki Bumi Pertiwi.

Berikut 5 ganda putra Indonesia terbaik sepanjang masa:

1. Christian Hadinata/Ade Chandra

Baca Juga

Jadwal Piala AFF 2020 Hari Ini: Kamboja Vs Laos, Timnas Indonesia Hadapi Vietnam

Christian Hadinata/Ade Chandra ditakuti para pemain yang berlaga pada era 70-an. Begitu banyak gelar berhasil mereka kantongi, di antaranya adalah juara All England 1972 dan 1973 serta medali emas Asian Games 1978 dan 1982.

Baca Juga

Hasil Manchester City Vs Leeds United: Pesta 7 Gol, The Citizens Jauhi Liverpool

Selain itu, Christian/Ade juga masuk ke dalam skuat Piala Thomas yang menjadi juara pada 1973 dan 1976. Lalu, titel terakhir yang mereka rengkuh adalah gelar juara dunia 1980.

Setelah itu, performa Ade mulai menurun dan pasangan tersebut berpisah pada awal tahun 1980. Namun, Christian masih terus berprestasi dengan pasangan barunya, yakni Icuk Sugiarto.

Baca Juga

Klasemen Sementara Piala AFF 2020: Kuasai Grup A, Thailand dan Singapura ke Semifinal

2. Rexy Mainaky/Ricky Subagja

Baca Juga

Hasil Piala AFF 2020: Tumbangkan Timor Leste, Singapura Lolos ke Semifinal

Pada era 90-an, Indonesia memiliki Rexy Mainaky/Ricky Subagja sebagai ganda putra yang disegani oleh lawan. Bahkan, pada Olimpiade Atlanta 1996 mereka berhasil membawa pulang medali emas pertama untuk Tim Merah-Putih dari sektor ganda putra.

Berbagai gelar juara juga mampu mereka raih, seperti juara All England 1995 dan 1996, juara dunia 1995, serta Indonesia Open 1993 dan 1994. Selain itu, Rexy/Ricky juga menjuarain Asian Games 1994 dan 1998, serta masih banyak lagi gelar lainnya.

3. Candra Wijaya/Tony Gunawan

Candra Wijaya/Tony Gunawan menjadi salah satu pasangan ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Pasalnya, mereka berhasil meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000.

Selain itu, beberapa gelar juara turnamen internasional juga mampu mereka koleksi. Mulai dari Juara Dunia 1997 hingga All England 2003.

Namun, selepas menjadi juara di Sydney 2000, Tony memutuskan untuk menjadi Warga Negara Amerika Serikat. Meski begitu, mereka masih sering berpasangan dan tetap berprestasi.

4. Markis Kido/Hendra Setiawan

Sebelum berapasangan dengan Mohamad Ahsan, Hendra Setiawan sangat identik dengan pasangan lamanya, yakni Markis Kido. Sebab, Hendra/Kido berhasil bikin geger publik China setelah menyumbang satu-satunya medali emas untuk Indonesia pada gelaran Olimpiade Beijing 2008.

Bahkan, sampai saat ini gelar tersebut merupakan emas terakhir yang didapat oleh sektor ganda putra. Belum ada lagi yang bisa menyamai pencapaian tersebut.

Kemudian, mereka merupakan Juara Dunia 2007 dan Juara Asian Games 2010. Lalu, masih ada banyak gelar juara lainnya  yang berlevel Super Series.

Pada 2012 lalu akhirnya mereka berdua berpisah usai mengalami puasa gelar selama beberapa waktu. Setelah itu, Hendra berpasangan dengan Mohamad Ahsan dan menyabet banyak gelar lagi, dan kini duduk di ranking dua dunia.

5. Kevin Sanjaya/Marcus Gideon

Kevin Sanjaya/Marcus Gideon bisa dibilang merupakan calon legenda bulutangkis Indonesia. Pasalnya, mereka berhasil mencetak berbagai rekor yang salah satunya adalah pasangan ganda putra terlama yang menduduki peringkat satu dunia.

Selain itu, pasangan berjuluk Minions itu juga memiliki koleksi gelar yang sangat banyak yang bahkan tidak bisa ditandingi oleh para pasangan legendaris terdahulu. Mulai dari  All England, French open, Japan Open, Indonesia Open, China Open dan lain sebagainya.

Itu tadi 5 ganda putra Indonesia terbaik sepanjang masa. Pasangan mana yang jadi jagoan Anda?

Editor: Reynaldi Hermawan