Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sejarah! Kiromal Katibin Juara Dunia Panjat Tebing 2025, Desak Rita Kusuma Tembus 3 Besar Putri
Advertisement . Scroll to see content

7 Atlet Indonesia yang Mendunia, Nomor 6 Masuk Guinness World Records

Rabu, 05 Oktober 2022 - 09:15:00 WIB
7 Atlet Indonesia yang Mendunia, Nomor 6 Masuk Guinness World Records
Atlet panjat tebing Indonesia Kiromal Katibin kala memecahkan rekor di turnamen Eropa (Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Terdapat 7 atlet Indonesia yang mendunia. Salah satunya tercatat dalam buku rekor dunia Guinness World Records.

Indonesia terkenal memiliki segudang atlet berprestasi yang terkenal di mancanegara. Mulai dari atlet bulu tangkis hingga panjat tebing, sederet nama atlet Indonesia harum dan mendunia.

Torehan prestasi di pentas internasional membawa mereka terkenal. Bahkan salah satu di antaranya tercatat dalam Guinness World Records

Lantas siapa sajakah atlet Indonesia yang mendunia berkat prestasinya? Dikutip iNews.id dari berbagai sumber, berikut uraiannya.

7 Atlet Indonesia yang Mendunia

1. Galang Hendra Pratama

Pembalap Ten Kate Yamaha asal Indonesia, Galang Hendra Pratama, (Foto: MNC Portal Indonesia/Suratman)
Pembalap Ten Kate Yamaha asal Indonesia, Galang Hendra Pratama, (Foto: MNC Portal Indonesia/Suratman)

Galang Hendra Pratama merupakan pebalap Indonesia yang namanya sudah terkenal secara internasional. Pria kelahiran Bantul, 10 Maret 1999 ini sudah beberapa kali menjadi juara dalam kejuaraan dunia balap motor Supersport 300.

Melansir laman Yamaha Racing Indonesia, ia tercatat menjadi juara dalam WSPP300 (World Supersport 300) di Sirkuit Brno, Ceko, pada 2018. Ia juga pernah naik podium pertama dalam seri 9 WSPP300 tahun 2017 di Spanyol.

Hal inilah yang menjadikan namanya sebagai pebalap Indonesia pertama yang berhasil menjuarai balapan motor level dunia. Pebalap yang tergabung dalam tim Ten Kate Yamaha ini pernah terpilih untuk bergabung dengan Akademi VR46 pada 4 Juli 2016. Galang yang kala itu masih menjadi pebalap di kelas 250 cc masuk ke akademi besutan Valentino Rossi tersebut bersama 4 pebalap lain dari Thailand, Malaysia, Jepang, dan Indonesia.

2. Aries Susanti Rahayu

Atlet panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu melakukan selebrasi usai memecahkan rekor kecepatan dunia saat final Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Xiamen, China, Sabtu (19/10/2019). (Foto: ANTARA/Waspodo)
Atlet panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu melakukan selebrasi usai memecahkan rekor kecepatan dunia saat final Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Xiamen, China, Sabtu (19/10/2019). (Foto: ANTARA/Waspodo)

Lahir di Grobogan, 21 Maret 1995, atlet panjat tebing Indonesia berjuluk Spiderwoman, Aries Susanti Rahayu, dikenal dunia karena berhasil meraih gelar juara dunia di ajang International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup tahun 2018 di China.

Sebelum meraih sukses besar tersebut, Aries juga sering meraih kesuksesan di berbagai ajang internasional.

Sebut saja IFSC Climbing World Cup 2017 di China dan IFSC Climbing World Cup di Rusia tahun 2018. Satu hal yang juga membanggakan, Aries memecahkan rekor dunia terbaru atas dirinya sendiri, dengan mencatatkan rekor speed putri tercepat dalam kurun waktu hanya 6,995 detik untuk dinding dengan tinggi 15 meter.

3. Kiromal Katibin

Infografis
Infografis

Jika Aries mendapat julukan sebagai Spiderwoman Indonesia, maka atlet panjat tebing lainnya, Kiromal Katibin, dijuluki sebagai Spiderman asal Indonesia. Prestasi yang sangat membanggakan dan membuat nama Kiromal diakui dunia adalah ketika ia memecahkan rekor sebagai atlet tercepat dalam kejuaraan International Federation of Sport Climbing (IFSC) di Prancis pada Juni 2022.

Atlet yang akrab disapa Kiki ini lahir di Batang, 21 Agustus 2000. Ia sudah mulai menekuni olahraga panjat tebing sejak usianya baru menginjak 7 tahun. Kiki mengikuti kejuaraan tingkat daerah pada tahun 2009 dan kejuaraan nasional 2 tahun setelahnya. Dari situlah, bakat dan kebolehan Kiki semakin terlihat hingga mampu mewakili Indonesia di kejuaraan internasional.

4. Eko Yuli Irawan

Klasemen sementara medali di SEA Games 2021, Jumat (20/5/2022), pukul 22.30 WIB sudah diketahui. Kontingen Indonesia masuk tiga besar. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Klasemen sementara medali di SEA Games 2021, Jumat (20/5/2022), pukul 22.30 WIB sudah diketahui. Kontingen Indonesia masuk tiga besar. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Nama lifter asal Lampung, Eko Yuli Irawan, harum dan dikenal dunia sebagai atlet angkat besi sukses asal Indonesia. Ia berhasil membawa pulang medali perak untuk Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.

Prestasi di ajang Olimpiade ini bukanlah yang pertama bagi Eko. Total, ia sudah mendapatkan 4 medali pada 4 Olimpiade berturut-turut. Di Beijing 2008, Eko memboyong medali perunggu di kelas 56 kg. 4 tahun berselang, ia juga berhasil unjuk gigi dan membawa pulang medali perunggu di Olimpiade London. Selanjutnya, Eko turut membawa medali perak bagi Indonesia pada Olimpiade Rio de Janeiro tahun 2016.

5. Dick Sudirman

Bagi para pecinta olahraga terutama bulu tangkis, kejuaraan piala Sudirman atau Sudirman Cup tidaklah asing. Nama kejuaraan itu rupanya diambil dari nama mantan atlet sekaligus legenda bulu tangkis Indonesia, Dick Sudirman.

Lahir di Pematang Siantar, 29 April 1922, Dick Sudirman merupakan sosok yang mendirikan organisasi PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indonesia). Ia juga adalah tokoh di balik bergabungnya IBF (federasi bulu tangkis internasional) dan BWF (federasi bulu tangkis dunia).

Ia merasa bahwa kedua kubu tersebut seharusnya bisa menjadi 1 badan organisasi. Melalui pertemuan di Bandung, 28 Mei 1979, Dick Sudirman menyampaikan usulannya tersebut. Dua tahun berselang, ide Dick Sudirman berhasil disetujui hingga. IBF kemudian bersatu dengan BWF, kemudian menyandang nama BWF, seperti yang dikenal hingga saat ini.

Dick Sudirman wafat pada 10 Juni 1986 lantaran menderita stroke. Karena jasanya sangat besar bagi dunia bulu tangkis, sahabat Dick Sudirman, Suharso Suhandinata, mengusulkan kepada Presiden IBF kala itu, Arthur Jones, untuk mengadakan kejuaraan Piala Sudirman demi mengenang Dick Sudirman. Usulan itu diterima dan Piala Sudirman digelar untuk pertama kalinya pada 1988. Dick Sudirman masuk dalam Hall of Fame BWF tahun 1997.

6. Rudy Hartono

Pebulu tangkis legendaris Indonesia, Rudy Hartono. (Foto: Twitter/@YonexAllEngland)
Pebulu tangkis legendaris Indonesia, Rudy Hartono. (Foto: Twitter/@YonexAllEngland)

Nama Rudy Hartono juga masuk dalam salah satu legenda bulu tangkis Indonesia yang diakui dunia. Ia adalah pemilik gelar juara All England terbanyak, yakni 8 gelar. Berkat prestasinya itu dia tercatat dalam Guinness World Records.

Rudy mulai bergabung dengan Pelatnas di tahun 1965 dan menjadi juara All England 3 tahun setelahnya. Dominasi Rudy di kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia itu terus berlanjut pada 6 edisi setelahnya.

Sayang, dominasi juaranya harus berhenti di tahun 1975. Kala itu ia dikalahkan oleh pemain tunggal putra asal Denmark, Svend Pri. Rudy kembali menjadi pemegang trofi kejuaraan All England tahun 1976, dengan mengalahkan rekan senegaranya, Liem Swie King di final. Pada tahun 1997, nama Rudy masuk dalam Hall of Fame BWF.

7. Liliyana Natsir

Liliyana Natsir menunjukan ke-4 jarinya usai menangi partai final di nomor ganda campuran dalam ajang BWF World Championship di Glasgow, Skotlandia,  tahun 2017. (Mikael Ropars/Badmintonphoto)
Liliyana Natsir menunjukan ke-4 jarinya usai menangi partai final di nomor ganda campuran dalam ajang BWF World Championship di Glasgow, Skotlandia, tahun 2017. (Mikael Ropars/Badmintonphoto)

Pemain bulu tangkis di nomor ganda campuran, Liliyana Natsir, juga tercatat dalam Hall of Fame BWF pada 2022. Atlet asal Manado yang akrab disapa Butet itu berhasil memboyong medali emas di Olimpiade Rio 2016 bersama pasangannya, Tontowi Ahmad.

Ia juga dinobatkan sebagai atlet ganda campuran paling sukses di Indonesia, dengan 4 gelar juara dunia. Bersama Nova Widianto, Butet menyabet gelar juara dunia di tahun 2005 dan 2007. Sementara itu, bersama Tontowi, Butet menjuarai kejuaraan dunia pada tahun 2013 dan 2017. Butet memutuskan untuk pensiun dari dunia bulu tangkis pada tahun 2019, bersamaan dengan partai final Indonesia Masters.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut