Adnan/Indah Terhenti di Semifinal Hong Kong Open 2025 Usai Tumbang dari Wakil China
HONG KONG, iNews.id – Langkah ganda campuran Indonesia, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, terhenti di semifinal Hong Kong Open 2025. Mereka harus mengakui keunggulan wakil China, Guo Xin Wa/Chen Fang Hui, dengan skor 18-21 dan 12-21 di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Sabtu (13/9/2025) malam WIB.
Sejak awal gim pertama, Adnan/Indah tampil penuh semangat. Mereka bahkan sempat memimpin cepat 4-1 berkat permainan agresif yang menekan lawan. Namun, momentum itu tidak bertahan lama.
Guo/Chen berhasil bangkit dan mengejar ketertinggalan. Tekanan demi tekanan yang mereka lancarkan membuat pasangan Indonesia balik tertinggal 9-12. Situasi ini menjadi titik balik bagi wakil China untuk menguasai jalannya pertandingan.
Meski Adnan/Indah mencoba mengejar dengan mengandalkan variasi serangan, mereka tetap kesulitan menembus pertahanan solid Guo/Chen. Skor sempat menipis menjadi 14-17, tetapi akhirnya gim pertama ditutup untuk kemenangan pasangan China dengan skor 21-18.
Memasuki gim kedua, pertarungan berjalan ketat di awal. Kedua pasangan saling tukar poin hingga kedudukan 2-2 dan 4-4. Sayangnya, setelah itu Adnan/Indah mulai kesulitan menjaga konsistensi.
Guo/Chen yang tampil lebih percaya diri kembali unggul cepat 10-6. Smash keras dan permainan net presisi membuat Adnan/Indah semakin tertekan. Meski sudah mencoba bangkit, perolehan angka mereka tertahan.
Situasi semakin berat ketika pasangan Indonesia gagal keluar dari tekanan. Kesalahan sendiri yang muncul justru memberi keuntungan bagi lawan. Hingga akhirnya, Guo/Chen menutup gim kedua dengan skor telak 21-12.
Dengan hasil ini, Adnan/Indah gagal melangkah ke partai puncak Hong Kong Open 2025. Sementara itu, Guo/Chen memastikan tiket final setelah menunjukkan permainan yang stabil sepanjang laga.
Bagi pasangan Indonesia, kekalahan ini tentu menjadi bahan evaluasi untuk turnamen berikutnya. Konsistensi permainan di momen-momen krusial tampaknya masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera dibenahi.
Editor: Abdul Haris