Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Beregu Putra dan Tunggal Putri Indonesia Dibebani Tugas Berat di SEA Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

Alasan PBSI Coret Juara Australia Open 2025 dari Skuad SEA Games 2025, Bukan karena Meremehkan!

Rabu, 03 Desember 2025 - 16:41:00 WIB
Alasan PBSI Coret Juara Australia Open 2025 dari Skuad SEA Games 2025, Bukan karena Meremehkan!
Ganda putra muda Raymond Indra/Nikolaus Joaquin juara Australian Open 2025. (Foto: PBSI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – PBSI memicu kehebohan setelah memastikan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani menggantikan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin untuk tampil di SEA Games 2025

Pergantian itu langsung menjadi sorotan karena Raymond/Joaquin sedang berada dalam momentum terbaik. Mereka baru saja meraih gelar juara Australia Open 2025 dengan mengalahkan seniornya, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, di babak final.

Di tengah tanda tanya publik, Eng Hian selaku Kabid Binpres PBSI memberikan penjelasan terbuka. Dia memastikan keputusan memasukkan Sabar/Reza bukan karena meremehkan prestasi Raymond/Joaquin, melainkan karena administrasi pendaftaran SEA Games telah diproses jauh sebelum Australia Open berlangsung.

Eng Hian mengungkap, nama Sabar/Reza sudah diajukan sejak tur Eropa. Pada waktu itu, PBSI belum merilis nama resmi karena harus mengikuti alur administrasi melalui NOC, THASOC, dan panitia pertandingan SEA Games.

“Jauh, jauh sebelum (Australia Open). Jujur kita belum rilis karena proses yang harus dilakukan antara NOC ke THASOC, Panitia Pelaksana di sana ya. Terus harus dari Panitia Pelaksana SEA Games untuk melaporkan ke panitia pertandingan bulutangkisnya itu butuh proses. Itu dilakukan jauh sebelum Australia Open,” terang Eng Hian kepada wartawan termasuk iNews Media Group di Pelatnas PBSI, Rabu (3/12/2025).

Masalah makin pelik karena saat ini proses perubahan pemain tidak bisa lagi dilakukan. Eng Hian menegaskan waktu yang tersedia tidak cukup dan aturan multi-event seperti SEA Games memiliki proses administrasi yang panjang serta ketat.

“Dan untuk proses penggantian lagi sudah tidak mungkin ya. Contohnya saja kemarin ini kita mau masukin pelatihnya Sabar/Reza aja udah enggak bisa. Kalau itu bisa, tentunya Raymond/Joaquin pasti bisa, gitu kan. Itu juga kan prosesnya enggak mudah. Karena emang kita ketahui kan untuk proses perubahan itu di multi-event ini butuh waktu lama,” lanjutnya.

Dia pun memastikan pergantian ini murni bukan karena PBSI mengabaikan prestasi besar Raymond/Joaquin di Australia Open 2025. Semua keputusan sudah terkunci sebelum gelaran tersebut digelar.

“Sudah, jauh sebelum itu (Australia Open). Kemarin juga masukan itu juga kita terima lah. Tentunya kan kalau masih bisa tentunya akan jadi pertimbangan kita, tapi ternyata sudah tidak bisa,” ujar Eng Hian.

Eng Hian menambahkan bahwa PBSI sudah mencoba mencari opsi perubahan, bahkan berdiskusi dengan tim pelatih ganda putra, tetapi regulasi SEA Games tidak memungkinkan satu pun perubahan dilakukan.

“Kita juga sudah melakukan usaha untuk merubah ya, dan kita juga udah diskusi dengan para pelatih Ganda Putra pun memang prosesnya seperti ini,” pungkas Eng Hian.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut