Anindya Bakrie Dilantik untuk Ketiga Kalinya! PB Akuatik Indonesia Usung Misi Olimpiade 2028
JAKARTA, iNews.id – Anindya Bakrie kembali dipercaya memimpin Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) untuk periode 2025–2029. Pelantikan resmi digelar meriah di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (4/8/2025), dan dipimpin langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
Terpilih secara aklamasi oleh 38 Pengurus Provinsi PB AI pada Maret 2025, Anindya mencatat sejarah dengan menjabat tiga periode berturut-turut, sesuai dengan ketentuan AD/ART.
“Dalam AD/ART, setiap ketua umum memimpin dua periode masa bakti, namun bisa tiga periode jika terpilih secara aklamasi. Dan Pak Anin ini terpilih secara aklamasi,” ujar Marciano dalam sambutannya.
Pelantikan ini turut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, serta para legenda akuatik nasional.
Kepengurusan baru ini makin solid dengan bergabungnya para Olimpian seperti Richard Sam Bera, Felix C. Sutanto, Albert C. Sutanto, hingga Donny B. Utomo, serta para atlet kawakan yang pernah harumkan nama Indonesia di Asian Games dan SEA Games.
“Bergabungnya para tokoh atau legenda akuatik ini tentu sebuah kekuatan. Karena mereka memiliki ilmu dan pengalaman yang sangat berguna dalam memajukan olahraga akuatik di Indonesia,” ujar Anindya.
Di periode ketiganya, Anindya mengusung tema besar: 'Akuatik untuk Masa Depan Lebih Baik'. PB AI menargetkan peningkatan prestasi di level internasional, mulai dari Asian Youth Games 2025 di Bahrain, Olimpiade Dakar 2026, SEA Games 2025 Thailand, hingga Asian Games 2026 di Nagoya dan SEA Games 2027 Malaysia.
“Kami harus bisa lebih baik dari periode sebelumnya. Prestasi juga harus lebih banyak dari periode sebelumnya, apalagi akuatik ini adalah lumbung medali,” tegas Anindya.
Untuk mewujudkan target tersebut, PB AI akan membangun pusat-pusat pembinaan atlet di daerah, memperkuat sistem pelatihan terpadu, dan mengadakan kompetisi berkesinambungan yang berbasis klub.
Anindya juga menyoroti pentingnya pendidikan atlet, dengan memperluas kolaborasi beasiswa dan program Student-Athlete bersama pemerintah dan sektor swasta.
Dalam bidang teknologi, PB AI tengah mengembangkan Akuatik Mobile Intelligence (AMI)—sebuah platform berbasis Artificial Intelligence (AI) yang mampu menyajikan data performa atlet, analisis statistik, serta menjawab berbagai pertanyaan teknis secara real-time.
“Alhamdulillah program pembibitan dan regenerasi atlet sejauh ini berjalan dengan baik. Saat ini 70 persen atlet Pelatnas merupakan perenang muda dengan rata-rata usia 16 tahun, bahkan mengalahkan para seniornya. Demikian juga di cabor akuatik lainnya,” ungkap Anindya.
Dengan semangat baru dan dukungan penuh dari para legenda serta stakeholder olahraga, Anindya berharap PB AI bisa membawa lebih banyak atlet lolos ke Olimpiade Los Angeles 2028 melalui jalur limit A.
“Dengan kekompakan dan kesamaan visi misi para pengurus dalam ikhtiar memajukan olahraga akuatik, semoga semua harapan tersebut bisa jadi kenyataan. Mohon doa dan dukungannya,” ucapnya.
Editor: Reynaldi Hermawan