Anthony Ginting dan Jojo Loyo di German Open 2022, Netizen Sentil PBSI
MUELHEIM, iNews.id - Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie loyo di German Open 2022. Badminton Lovers Indonesia terkejut dan menyentil PBSI.
Ginting dan Jojo tak bisa berbicara banyak di German Open 2022. Dua pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia itu gugur di babak 16 Besar.
Jumat, (11/3/2022) dini hari tadi Ginting tak tampil seperti biasanya kala menghadapi wakil India Lakhsya Sen. Dia kalah telak dua gim langsung 7-21 dan 9-21.
Netizen pun terkejut akan hasil ini. Mereka menilai ini bukan permainan Ginting yang sebenarnya. Akibatnya nama Ginting menjadi trending di media sosial Twitter.

Bukan hanya itu, nama Jonatan Christie juga menjadi sorotan. Peraih medali emas Asian Games 2018 ini mengalami kekalahan juga dua gim atas wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn, 20-22 dan 9-21.
Kekalahan tim Indonesia lainnya ada di sektor ganda putra yakni Fajar Alfian/M. Rian Ardianto. Mereka tumbang di tangan pasangan China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan skor 15-21, 21-17, dan 14-21.
Beriringan dengan nama Ginting tadi, nama PBSI juga trending di Twitter. Sebab, para netizen berharap federasi bulu tangkis Indonesia ini berbenah secara menyeluruh.
Netizen banyak menilai persaingan bulu tangkis dunia sudah semakin ketat. Banyak pebulu tangkis muda dunia yang memberi kejutan serta bisa mengalahkan para seniornya.
“Evaluasi nih PBSI dan atlet jangan terlena. Negara lain udah pada meningkat permainannya,” tulis akun @Kertagam4.
“Semoga ngeliat hasil German Open PBSI bakal makin serius ngurus Men Single, jangan terlena. Darurat ini,” tulis akun @badutminton.

Kini Indonesia tinggal menyisakan dua pasangan di ganda campuran untuk perempat final. Mereka adalah Adnan Maulana/Mychelle Chrystine dan Rinov Rivaldy/Pitha Mentari.
Rinov/Pitha akan berhadapan dengan pasangan Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith. Kemudian Adnan/Mychelle menghadapi pasangan Skotlandia, Adam Hall/Julie Macpherson. Partai perempat final akan berlangsung, Jumat (11/3/2022) malam ini.
Editor: Reynaldi Hermawan