Anthony Ginting Tersingkir Menyakitkan dari Hong Kong Open 2025

HONG KONG, iNews.id – Kejutan terjadi di babak 32 besar Hong Kong Open 2025! Tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, harus mengakhiri perjalanannya lebih awal setelah kalah menyakitkan dari unggulan enam asal Prancis, Christo Popov, dalam pertarungan yang berlangsung ketat selama tiga gim.

Berlaga di Hong Kong Coliseum, Rabu (10/9/2025) siang WIB, Ginting sempat menunjukkan permainan terbaiknya, namun akhirnya menyerah dengan skor 21-19, 17-21, 19-21.

Baca Juga

Capaian Emas SEA Games 2025: Michael Sianipar Apresiasi Peran PSSI dalam Kemajuan Futsal Indonesia

Duel Sengit Ginting vs Popov di Hong Kong Open 2025

Laga antara Ginting dan Popov berlangsung dalam tempo tinggi sejak awal gim pertama. Kedua pemain saling kejar poin, bermain agresif, dan menunjukkan kualitas terbaik mereka. Sejak skor 6-6, pertandingan berlangsung sangat ketat hingga interval pertama di mana Ginting tertinggal tipis 10-11.

Setelah sempat tertinggal 11-14, Ginting bangkit dan mampu membalikkan keadaan menjadi 15-14, sebelum akhirnya mengamankan gim pertama dengan skor 21-19.

Gim Kedua: Ginting Kehilangan Momentum

Memasuki gim kedua, Ginting tertinggal lebih dulu 4-7, namun kembali menunjukkan ketenangan dan membalikkan skor menjadi 9-8. Sayangnya, setelah itu permainan Ginting mulai menurun dan Popov mengambil alih kendali. Ginting tertinggal di interval 9-11 dan makin sulit mengejar usai Popov terus mendominasi hingga menutup gim kedua dengan 17-21.

Gim Penentuan: Ginting Sempat Unggul Jauh, Namun Popov Balikkan Keadaan

Gim ketiga berjalan dramatis. Ginting tampil agresif sejak awal dan unggul jauh 7-1, namun keunggulan tersebut sirna setelah Popov mengejar dan membalikkan skor menjadi 9-11 saat interval.

Ginting sempat bangkit lagi dan unggul 15-13, namun Popov terus menekan hingga menyamakan skor 17-17 dan 19-19. Dua kesalahan krusial dari Ginting di akhir gim, shuttlecock keluar dan menyangkut di net, menjadi penyebab kekalahannya dengan skor akhir 19-21.

Editor: Reynaldi Hermawan