Antisipasi Penolakan Tim Israel di AWBG 2023, Menpora: Kita Akan Duduk Bersama
JAKARTA, iNews.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo sudah memiliki formula untuk mengantisipasi penolakan tim Israel di Anoc World Beach Games (AWBG) 2023. Menpora Dito mengatakan akan ada pertemuan internal antara semua stakeholder yang terlibat.
Seperti diketahui, AWBG 2023 akan berlangsung di Bali, Indonesia pada Agustus mendatang. Turnamen tersebut merupakan ajang internasional, yang tentunya akan melibatkan tim olahraga dari seluruh dunia, tak terkecuali Israel.
Diketahui bersama, tim Israel baru saja mendapatkan penolakan dari beberapa pihak untuk berlaga di Piala Dunia U-20 2023. Diduga akibat penolakan itu, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Belajar dari pengalaman pahit itu, Kemenpora RI tidak mau pencabutan status tuan rumah terulang. Terlebih lagi, Gubernur Bali, I Wayan Koster, sudah menyampaikan pernyataan akan kembali menolak tim Israel di AWBG 2023.
Oleh sebab itu, Menpora Dito mengatakan akan mengajak semua pihak yang terlibat untuk duduk bersama. Menurutnya, diskusi ini akan menjadi antisipasi awal sebelum bola panas semakin menggelinding nantinya.
“Antisipasinya adalah dalam waktu dekat kita akan mengadakan pertemuan, memastikan jika ada pemikiran yang berbeda, kita akan selaraskan. Jika ada pemikiran berbeda, namun ada solusi, kita akan mengkolaborasikan. Menurut saya ini sangat dinamis,” kata Menpora Dito dalam acara Talk Politic With Reinhard di iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2023).
Menpora Dito mengatakan, sejatinya belum ada surat resmi dari Gubernur Bali untuk menolak tim Israel di AWBG 2023. Oleh karena itu, Menteri berusia 32 tahun tersebut menginginkan diskusi internal nantinya bisa menghasilkan keputusan bersama.
“Sampai hari ini sebenarnya kita belum dapat surat resmi dari Gub Bali kepada pemerintah pusat, tetapi mungkin beliau kemarin berstatement. Kita paham situasinya. Jadi, ya dalam waktu dekat ini saya akan berkomunikasi memastikan semuanya bisa berjalan,” ujar Dito.
“Kalau Kemenpora itu sebenarnya bertanggung jawab soal suksesnya penyelenggaraan event-nya. Terkait kebijakan luar negeri itu lebih kepada Kemenlu (Kementerian Luar Negeri). Jadi, kita sudah mengkalibrasi dan mensinergikan pandangan-pandangan ini dan duduk bersama. Jangan sampai tanpa ada koordinasi tiba-tiba saling menyalahkan. Itu yang kita tidak inginkan,” ucapnya.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya