Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komentator Dunia Oma Gill Puji Raymond/Joaquin: Mereka Punya Faktor X!
Advertisement . Scroll to see content

Apa Kabar Adriyanti Firdasari, Pebulu Tangkis Lincah Peraih Emas SEA Games 2005

Jumat, 03 September 2021 - 18:07:00 WIB
Apa Kabar Adriyanti Firdasari, Pebulu Tangkis Lincah Peraih Emas SEA Games 2005
Adriyanti Firdasari kini mantap memakai hijab. Firda merupakan kini lebih banyak menjadi pelatih bulu tangkis setelah pensiun di tahun 2015 (foto: Instagram/Adriyanti Firdasari)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id Adriyanti Firdasari adalah salah satu pebulu tangkis Indonesia yang punya sejumlah prestasi di nomor tunggal putri. Di antara banyak prestasinya, yang paling diingat adalah ketika dirinya berhasil menyabet emas SEA Games Filipina pada 2005.

Kala itu, Firda -sapaan akrabnya- berhasil mengalahkan wakil tunggal putri dari Malaysia, Wong Mew Choo dalam dua gim langsung. Firda berhasil mengandaskan perlawanan Wong dengan skor 11-8 dan 11-7. Setelah itu, nama perempuan kelahiran Jakarta itu langsung dikenal banyak orang di tanah air.

Firda merupakan pebulu tangkis tunggal putri yang dengan teknik bermain yang cepat dan bervariasi. Karena itu, meski kerap kurang beruntung dalam berbagai turnamen, nama Firda tetap disegani lawan karena cara bermainnya yang punya semangat juang tinggi.

Tahun 2004 merupakan awal mula karier Firda memperkuat Tim Nasional (Timnas) bulu tangkis Indonesia. Namun, sejumlah prestasi mentereng baru bisa disabet oleh perempuan kelahiran 1986 itu pada tahun-tahun berikutnya.

Firda yang masih berusia 18 tahun itu tercatat berhasil merengkuh tiga medali untuk Indonesia pada 2004. Sejak masih belia dia sudah menerapkan permainan tempo cepat dan teknik dropshot-nya sukses membuatnya menggondol medali perunggu Kejuaraan Junior Asia dan Kejuaraan Dunia Asia.

Selain itu, pada tahun yang sama dia juga bertemu dengan rival senegaranya, Maria Kristin Yulianti di turnamen Malaysia Satelite. Saat itu, Firda yang lebih muda satu tahun dari Maria harus mengakui kekalahan dari seniornya dalam tiga gim (11-8, 2-11, dan 8-11).

Pada 2005, Firda berhasil menyabet medali emas SEA Games Filipina di nomor tunggal putri. Pada tahun yang sama, dia berhasil menyabet gelar juara Selandia Baru Terbuka setelah mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Fransisca Ratnasari dalam dua gim (11-8 dan 11-5).

Selain itu, dia juga termasuk dalam pemegang gelar medali perak Piala Sudirman pada tahun yang sama di Beijing, Cina. Kala itu, dia memperkuat Timnas Indonesia bersama dengan beberapa nama seperti Liliyana Natsir dan Taufik Hidayat.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Adriyanti Firdasari (@firdasari)

Pada tahun berikutnya, permainan cepat dan semangat juang yang tinggi kembali membawa Firda ke partai pamungkas. Tercatat, dia berhasil menjuarai turnamen Belanda Terbuka 2006 setelah membungkam perlawanan wakil Cina, Li Wenyan dengan skor 21-16 dan 21-19.

Firda kembali berkesempatan mewakili Indonesia di SEA Games 2007 di Thailand. Saat itu dia kembali bertemu dengan Maria lagi dan kembali harus mengakui kehebatan seniornya yang lebih tua satu tahun itu.

Maria berhasil mengalahkan Firda dalam dua gim langsung (21-16 dan 21-15). Namun begitu, kedua atlet bulu tangkis putri ini mendapatkan pujian dari publik Indonesia karena berada dalam satu partai pemungkas SEA Games 2007.

Namun, dalam tim perempuan yang dikirim oleh Indonesia, Firda dan Maria sama-sama berhasil membawa pulang emas ke tanah air. Kala itu, tim perempuan Indonesia yang terdiri dari 10 pebulu tangkis handal berhasil mengandaskan perlawanan Singapura dengan skor 3-2 di partai pamungkas SEA Games 2007.

Pada tahun 2008 hingga 2014, Firda terus mencatatkan prestasi dan mengalami peningkatan meski kerap gagal di partai pemungkas. Tercatat, dia berhasil menyabet medali perak pada gelaran Piala Uber pada 2008 bersama dengan tim Indonesia lainnya.

Tercatat, dia berhasil menjadi runner-up di Macau Terbuka (2010), runner-up di Malaysia Masters (2014), sebelum akhirnya berhasil menjadi juara di Indonesia Masters pada 2014 setelah mengalahkan rekan senegaranya, Ruselli Hartawan.

Gantung Raket, Mulai Melatih dan Berbisnis

Firda yang saat itu sudah menginjak usia 28 tahun memutuskan untuk gantung raket dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) PBSI dan bergabung ke klub lamanya, yakni Jaya Raya. Di klubnya, Firda tercatat bermain selama dua tahun.

Setelah dua tahun bermain hingga 2016, Firda langsung ditunjuk sebagai pelatih oleh ketua harian Jaya Raya saat itu, Imelda Wigoena. Dari awal tahun 2016, Firda langsung melatih di Jaya Raya hingga saat ini.

Namun, pandemi Covid-19 yang merebak pada 2020 membuat klub Jaya Raya sepi latihan. Karena itu, Firda yang sebelumnya juga sudah mempunyai bisnis kecil-kecilan mengalihkan fokusnya ke dunia usaha.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Adriyanti Firdasari (@firdasari)

Tercatat, dia berbisnis hijab hingga tanaman untuk dijual secara daring. Namun begitu, karena pandemi Covid-19, Firda menghentikan sementara dan lebih berfokus pada bisnis tanamannya.

Nama Firda tentu saja bisa diingat sebagai salah satu pebulu tangkis ternama pada kurun waktu 2004-2014. Gaya bermainnya yang lincah dan kerap melakukan teknik dropshot membuat Firda disegani banyak lawannya.

Torehan prestasi Adriyanti Firdasari:

  • Juara New Zealand Open 2005
  • Emas SEA Games 2005
  • Juara Dutch Open 2006
  • Perak SEA Games 2007
  • Runner up Macau Open 2010
  • Perak SEA Games 2011
  • Runner up Malaysia Masters 2014
  • Juara Indonesian Masters 2014

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut