Atlet Tembak Korsel Sebut Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo asal Iran Teroris
TOKYO, iNews.id - Atlet menembak pria asal Korea Selatan (Korsel), Jin Jong-oh, mengkritik keras Komite Olimpiade Internasional (IOC) seusai gagal meraih medali. Legenda cabang olahraga menembak itu menyebut IOC telah mengizinkan teroris bertanding dan meraih medali emas.
Orang yang disebut teroris Jin Jong-oh ialah sesama atlet menembak, Javad Foroughi. Atlet asal Iran itu meraih medali emas di nomor 10 meter pada Sabtu (24/7/2021).
Jin Jong-oh yang telah mencicipi empat medali emas Olimpiade kemudian menyebut IOC tidak punya "akal sehat". Dia mengetahui Foroughi merupakan anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang dilabeli organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada 2019.
"Bagaimana bisa seorang teroris memenangkan tempat pertama? Itu sangatlah aneh dan menggelikan," ucap Jin Jong-oh, dikutip iNews.id dari Korea Times, Sabtu (31/7/2021).
IOC pun diminta oleh kelompok pembela hak asasi manusia, United for Navid, untuk melakukan penyelidikan mengenai keberadaan Foroughi di Tokyo. Mereka menilai memberikan emas kepada Foroughi sebuah malapetaka bagi dunia olahraga Iran, komunitas internasional, dan juga IOC.
"Foroughi yang berusia 41 tahun ini masih dan sudah lama menjadi anggota organisasi teroris. IRGC memiliki riwayat kekerasan dan pembunuhan tidak hanya pada orang Iran dan demonstran, tapi juga orang-orang tak bersalah di Suriah, Irak, dan Lebanon," terang United for Navid.
Sementara itu, Foroughi dalam sebuah wawancara mengaku dia bekerja sebagai perawat di Suriah selama 2013 hingga 2015. Dia mulai belajar menggunakan pistol ketika meluangkan waktu sebagai perawat di rumah sakit.
"Medali yang tidak terduga, dimenangkan seorang petugas perawat yang pada saat yang sama juga mengontrol kesehatan dan rumah ibadah," ucap Foroughi.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya