Bagnaia Dirumorkan Gabung VR46 Racing Team pada 2027, Ini Skenario di Baliknya

BORGO PANIGALE, iNews.id – Rumor panas kembali mengguncang paddock MotoGP. Juara dunia dua kali, Francesco Bagnaia, disebut-sebut akan meninggalkan Ducati Lenovo Team dan bergabung dengan Pertamina Enduro VR46 Racing Team pada musim 2027. Kabar ini muncul di tengah performa inkonsisten dan menurunnya dominasi Bagnaia sepanjang musim 2025.

Musim ini, Bagnaia hanya mampu meraih dua kemenangan dari 18 seri yang sudah digelar. Hasil tersebut menjadi rekor terburuknya sejak bergabung dengan tim pabrikan Ducati. Meski masih bertengger di posisi ketiga klasemen sementara, performanya dinilai jauh dari ekspektasi publik dan para penggemar.

Baca Juga

Respons Bojan Hodak Setelah Saddil Ramdani Ngamuk karena Diganti di Laga Persib Bandung vs Persis Solo

Lebih dari itu, Bagnaia juga dikabarkan mulai merasa jenuh. Pembalap asal Italia itu beberapa kali mengeluhkan bahwa motor Desmosedici GP25 tidak lagi sesuai dengan gaya balapnya. Situasi ini semakin diperburuk oleh kehadiran Marc Marquez, rekan setim yang sukses merebut gelar juara dunia MotoGP 2025, sekaligus menggeser posisi Bagnaia sebagai pembalap utama Ducati.

Faktor-faktor tersebut menjadi bahan bakar rumor bahwa Bagnaia tengah mempertimbangkan langkah besar: pindah ke Pertamina Enduro VR46 Racing Team, tim yang dimiliki mentornya sekaligus idolanya, Valentino Rossi.

Baca Juga

Bos Ducati Akui Bagnaia Kena Mental usai Jatuh di MotoGP Mandalika 2025

Menurut laporan Paddock GP, Bagnaia disebut memiliki peluang untuk mempertimbangkan VR46 sebagai pelabuhan baru. Hubungan dekat antara Rossi dan Bagnaia menjadi alasan utama yang membuat spekulasi ini semakin menguat di kalangan penggemar MotoGP.

Namun, laporan yang sama juga menyebut skenario kepindahan itu masih sulit terwujud. Selain kontraknya dengan Ducati baru akan berakhir pada 2026, faktor finansial dan teknis menjadi penghalang besar bagi VR46 untuk merekrut pembalap sekelas Bagnaia.

Baca Juga

Bezzecchi Juara Sprint Race MotoGP Indonesia 2025, Ancam Geser Bagnaia!

“Cukuplah untuk mengatakan bahwa skenario ini hampir seperti fiksi ilmiah. Seperti yang diringkas secara kasar oleh seseorang yang dekat dengan Paddock GP: Teka-tekinya tidak cocok. Baik secara ekonomi maupun olahraga,” tulis Paddock GP, dikutip pada Senin (13/10/2025).

Dengan demikian, peluang Bagnaia meninggalkan Ducati sebelum kontraknya berakhir nyaris mustahil. Namun, situasi bisa berubah drastis begitu memasuki 2027, ketika hampir semua pembalap MotoGP akan habis kontraknya dan pasar pebalap menjadi sangat dinamis.

Baca Juga

Bagnaia Dapat Kritik Pedas: Jangan Cengeng, Rebut Posisi Kedua MotoGP 2025!

“Namun, pada tahun 2027, situasi akan berubah total. Hampir semua pembalap MotoGP akan berakhir kontraknya. Dan di sana, pabrikan seperti Honda, Yamaha, atau Aprilia mungkin akan langsung memanfaatkan kesempatan untuk mengajukan tawaran emas kepada Bagnaia, yang sudah bosan dengan pabrikan di mana dia tidak lagi menjadi nomor satu sejak kedatangan Marc Marquez,” tulis laporan tersebut.

Artinya, tahun 2026 akan menjadi musim penentu bagi masa depan Bagnaia. Jika performanya kembali menurun dan Ducati tetap menempatkannya di bawah bayang-bayang Marquez, maka tawaran dari tim lain — termasuk VR46, Yamaha, hingga Aprilia — bisa menjadi peluang nyata bagi kariernya.

Baca Juga

Quartararo Bongkar Rahasia Mandalika yang Bikin Marquez dan Bagnaia Tersungkur

Meski begitu, langkah untuk bergabung dengan VR46 bukan sekadar keputusan emosional. Tim yang saat ini disponsori Pertamina Enduro memang berkembang pesat, namun belum mencapai level pabrikan seperti Ducati, Honda, atau Yamaha. Kondisi ini membuat kepindahan Bagnaia ke tim satelit masih dianggap tidak realistis dari sisi kompetitif maupun ekonomi.

Bagnaia sendiri belum memberikan komentar resmi terkait rumor tersebut. Namun, jika situasi di Ducati tak membaik, bukan mustahil sang juara dunia dua kali itu mencari tantangan baru di luar tim pabrikan merah — termasuk kemungkinan reuni dengan sang mentor, Valentino Rossi.

Editor: Abdul Haris