Balap Sepeda Indonesia Tancap Gas Raih Emas ke-33 SEA Games 2025
PRACHIN BURI, iNews.id – Kontingen Indonesia kembali menunjukkan dominasinya di SEA Games 2025 dengan menambah satu medali emas dari cabang olahraga balap sepeda. Emas tersebut diraih melalui nomor sepeda jalan raya time trial beregu putra, yang berlangsung sengit di Thailand.
Pada nomor bergengsi ini, Tim Indonesia diperkuat oleh Maulana Astnan, M. Syelhan Nurrahmat, Aiman Cahyadi, dan M. Raihan. Keempat atlet tampil luar biasa dan sukses melesat meninggalkan para pesaing di lintasan Burapha Prachaphakdi Park, Prachin Buri, pada Minggu (14/12/2025) pagi WIB.
Astnan Maulana dan kawan-kawan berhasil mengunci medali emas setelah mencatatkan waktu 1 jam 13 menit 27 detik.
Thailand selaku tuan rumah harus puas di posisi kedua dengan medali perak usai menorehkan waktu 1 jam 14 menit 31 detik, sementara Filipina meraih medali perunggu dengan catatan 1 jam 16 menit 8 detik.
Tambahan emas dari balap sepeda ini memastikan total medali emas Indonesia kini mencapai 33 keping di SEA Games 2025.
Raihan tersebut semakin memperkokoh posisi Tim Merah Putih di peringkat kedua klasemen sementara, sekaligus memperkecil jarak dengan pesaing terdekat.
Indonesia mengawali hari pertandingan dengan hasil yang sangat positif. Sebelumnya, cabang olahraga wushu dari nomor Daoshu–Gunshu putra juga menyumbangkan satu emas dan satu perak. Emas diraih Edgar Xavier Marvelo, sementara medali perak dipersembahkan oleh Seraf Naro Siregar.
Indonesia masih berpeluang besar menambah koleksi emas pada hari ini. Sejumlah cabang olahraga unggulan seperti bulu tangkis, taekwondo, menembak, renang, skateboard, hingga panjat tebing dijadwalkan tampil di partai final.
Target 80 Emas Jadi Motivasi Tambahan
Sebagai catatan, Kontingen Indonesia menargetkan 80 medali emas di SEA Games 2025. Dengan target tersebut, Indonesia diproyeksikan mampu finis di peringkat tiga klasemen akhir ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara ini.
Dengan performa konsisten para atlet, peluang Indonesia untuk terus menambah emas masih terbuka lebar.
Editor: Reynaldi Hermawan