BAM Rencana Izinkan Penonton Hadir Langsung di Arena Malaysia Open 2021
KUALA LUMPUR, iNews.id- Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) berencana mengizinkan penonton hadir langsung di arena saat gelaran Malaysia Open 2021. Wacana tersebut sampaikan oleh Presiden BAM yakni Tan Sri Mohamad Norza Zakaria
Turnamen Malaysia Open 2021 akan berlangsung di Axiata Arena pada 25-30 Mei 2021. Rencana itu disebut tinggal menunggu lampu hijau dari Dewan Keamanan Nasional dan Kementerian Kesehatan Malaysia.
“Dalam hal presentasi (penggemar diizinkan masuk), mungkin kami dapat menggunakan pedoman dari MFL (Liga Sepakbola Malaysia). Ini (Malaysia Open) adalah pertemuan internasional utama,” ucap Tan Sri Mohamad Norza Zakaria, melansir dari Bernama, Minggu (11/4/2021).
“Jika Malaysia Open sukses, itu bisa menjadi tolak ukur bagi cabang olahraga lain untuk menggelar turnamen internasional di Malaysia,” ujar dia.
Sebelumnya, Liga sepakbola Malaysia telah mengizinkan para penonton untuk hadir ke dalam stadion. Laga antara Johor Darul Ta’zim (JDT) dan Melaka United FC pada 2 April menjadi uji coba dalam penerapan protokol kesehatan ketat dengan memungkinkan penggemar hadir di stadion.
BAM mengakui akan menggunakan konsep sports bubble untuk menjamin keselamatan para peserta di Malaysia Open 2021. Sistem tersebut masih dibahas dengan pemerintah setempat untuk menentukan aturan yang terbaik.
Aturan tersebut juga mencakup tentang jumlah pebulu tangkis yang akan menjalani karantina. Begitu pun dengan proses karantina yang akan berlaku di turnamen tersebut serta tentang tes swab.
Secara umum, BAM ingin menerapkan konsep yang sama seperti penyelenggaraan turnamen seri Asia yang digelar di Bangkok, Thailand pada Januari 2021. Sistem tersebut dirasa paling tepat untuk memberi jaminan keamanan dan kesehatan terhadap semua peserta.
Sementara terkait situasi ini, Indonesia sendiri pernah mengalami nasib buruk ketika berlaga di ajang All England 2021. Pada turnamen tersebut, Indonesia dipaksa mundur karena berada satu pesawat dengan orang yang terpapar Covid-19 saat terbang dari Istanbul, Turki ke Birmingham, Inggris.
Berdasarkan aturan pemerintah Inggris, skuad Indonesia akhirnya dilarang tampil dalam turnamen berlevel Super 1.000 tersebut. Kondisi tersebut sempat menjadi pembicaraan besar di Tanah Air karena Indonesia dianggap mengalami ketidakadilan.
Editor: Ibnu Hariyanto