Bikin Kagum! Atlet 14 Tahun Ini Raih Emas Olimpiade Tokyo demi Bisa Obati Ibu
TOKYO, iNews.id- Pelompat indah asal China, Quan Hongchan meraih medali emas di nomor loncat indah wanita 10 meter di Olimpiade Tokyo 2020. Ternyata, perjuangannya di Olimpiade 2020 untuk mencari biaya pengobatan ibunya.
Atlet berusia 14 tahun itu mempersembahkan emas ke-33 untuk negeri tirai bambu. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua karena telah mendorongnya ikut Olimpiade 2020.
“Saya ingin berterima kasih kepada orang tua saya karena mendorong saya untuk tenang dan mengatakan kepada saya untuk pergi melompat dengan bebas karena tidak masalah apakah saya mendapatkan medali atau tidak,” kata Hongchan dilansir dari South China Morning Post, Sabtu (7/8/2021).
Quan Hongchan menjadi atlet termuda kedua yang berhasil menyabet emas di Olimpiade. Quan masih belum bisa melewati Fu Mingxia yang mendapat emas di nomor yang sama pada Olimpiade Barcelona 1992.
“Saya merasa emosional. Anda merasa bahwa semua pengorbanan yang anda lakukan telah menghasilkan sesuatu. Bahkan jika itu bukan emas, medali perak juga merupakan motivasi yang besar. Saya berharap untuk melanjutkan (kemenangan) dan berada di Paris,” tuturnya.
Ternyata ada kisah menarik di balik kesuksesan Hongchan meraih emas. Dia dilaporkan berasal dari keluarga di desa yang sederhana.
Kedua orang tuanya adalah petani. Ibunya dikabarkan tengah sakit karena terlibat dalam kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu dan sedang dirawat di rumah sakit. Hongchan datang dan berjuang di Tokyo dengan tujuan untuk membiayai ibunya yang sakit itu.
“Ibu saya sedang sakit. Saya tidak tahu penyakit apa yang dia derita. Saya hanya ingin mencari uang untuk berobat, karena keluarga saya membutuhkan banyak uang untuk menyembuhkan penyakitnya,” ujar atlet muda itu.
Atlet China termuda di Olimpiade ini memastikan kemenangan bagi China di nomor lompat putri di Olimpiade empat kali berturut-turut. Hongchan juga memenangkan emas di nomor lompat sinkronisasi 10m dengan rekan setimnya Zhang Jiaqi di Tokyo Aquatics Centre.
Editor: Ibnu Hariyanto