Bintang Prancis Salut dengan Semangat Juang Lebanon di FIBA World Cup 2023: Mereka Tim Tangguh!
JAKARTA, iNews.id – Bintang Prancis Guerschon Yabusele salut dengan semangat juang Lebanon kala kedua tim bertemu pada laga terakhir Grup H FIBA World Cup 2023. Prancis sampai harus susah payah menang 85-79 di Indonesia Aena, Selasa (29/8/2023) sore.
Hasil ini menempatkan Lebanon di urutan buncit Grup H tanpa kemenangan dari tiga laga. Namun Lebanon masih akan menjalani laga klasifikasi atau penentuan peringkat di Grup P bersama Prancis, Iran, dan satu tim lagi dari Grup G.
Dalam laga ini, Yabusele keluar sebagai pemain terbaik bagi Prancis dengan torehan 19 poin. Fournier mencetak 17 angka, Elie Kobo 12 poin, dan Batum 12 angka. Adapun Isaia Cordinier menyumbang 10 poin
Dari Lebanon, Wael Arakji yang tampil atraktif dan menghibur penonton finis dengan 29 poin 3 rebound dan 4 assist. Ali Haidar menyumbang 12 poin serta El Darwich 10 angka.
"Terima kasih kepada Lebanon. Mereka bertarung sangat keras. Mereka tim yang tangguh," kata Yabusele dalam konferensi pers pascalaga, Selasa (29/8/2023).
Pemain Real Madrid itu pun mengatakan kemenangan ini sangat penting bagi Prancis untuk bangkit setelah dua hasil buruk sebelumnya. Menurutnya, Prancis harus menunjukkan jati diri mereka dan mengakhiri turnamen dengan catatan bagus.
Sedangkan Pelatih Vincent Collet mengatakan, timnya masih terpengaruh dua kekalahan sebelumnya dan kegagalan lolos. Dia meminta para pemainnya merespons dengan menunjukkan sesuatu yang lebih baik. Di matanya, para pemainnya menunjukkan komitmen tersebut meskipun tanpa diperkuat tiga bigmannya.
"Saya tidak tahu apakah tiga bigman kami bisa bermain dalam dua pertandingan berikutnya yang sulit, tapi saya harap kami menunjukkan lagi hasrat seperti tadi," ujar Collet.
Pelatih Lebanon, Jad El Hajj mengatakan, Prancis tetap tangguh meski kehilangan tiga pemain karena punya 7-8 pemain hebat di NBA dan Euroleague. Dia mengaku bangga kepada para pemain Lebanon karena mampu bertarung mengimbangi Prancis dan bahkan memimpin sempat memimpin 20 sampai 25 menit.
"Namun pada akhirnya kami membuat kesalahan seperti offensive rebound dan transisi dan mereka menghukum kami. Kami tak punya masalah dan yang terpenting, kami berada di trek yang tepat. Ini karakter yang ingin kami mainkan, Ini Lebanon, semoga dalam dua pertandingan selanjutnya kami bisa meraih kemenangan," jelas Jad.
Sementara Arakji mengatakan Lebanon tidak beruntung sehingga harus menelan kekalahan. Padahal punya peluang untuk mengalahkan tim setangguh Prancis.
"Meskipun mereka kehilangan sejumlah pemain besar tapi bermain melawan Nando, Batoum, Fournier, Yabusele, semua pemain yang sangat kami hormati. Sangat disayangkan, saya sesaat sempat berpikir kami bisa mengambil game ini. Mereka punya pengalaman segudang dan tahu bagaimananya mengakhiri pertandingan," ucap Arakji.
Selepas pertandingan, Arakji menangis di area mixzone. Menurut dia, itu hanya ekpsresi kekecewaan gagal meraih hasil bagus untuk negaranya. Menurut MVP FIBA Asia Cup 2022 ini, bermain untuk Lebanon adalah kebanggaan terbesarnya.
“Sejak kecil saya selau membayangkan bermain untuk Lebanon, menjadi sumber kebahagiaan untuk rakyat negara kami," ucapnya.
Editor: Reynaldi Hermawan