Bos Ducati Blak-blakan Puji Fabio Quartararo di MotoGP Spanyol 2025
JEREZ, iNews.id – CEO Ducati Corse, Claudio Domenicali, memuji rider Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, usai tampil gemilang pada MotoGP Spanyol 2025.
Quartararo finis di posisi kedua dalam balapan di Sirkuit Jerez, Minggu (27/4/2025). Keberhasilannya meraih podium dianggap sebagai hasil nyata dari kerja keras panjang Yamaha dalam membangun kembali kekuatan mereka di lintasan MotoGP.
“Ini momen yang luar biasa. Ini adalah hasil dari proses panjang, motor yang terus dikembangkan, dan pembalap berkualitas,” ujar Domenicali, dikutip dari Motosan, Selasa (29/4/2025).
Pada balapan tersebut, Quartararo berhasil finis di urutan kedua, hanya kalah dari Alex Marquez. Pembalap berjuluk El Diablo itu juga sukses menyalip juara bertahan, Francesco Bagnaia, yang harus puas finis di tempat ketiga.
Menariknya, ini merupakan podium pertama Quartararo sejak MotoGP Indonesia 2023, di mana ia meraih posisi ketiga di Sirkuit Mandalika, Lombok, pada 15 Oktober 2023.
Domenicali juga menyoroti performa impresif Quartararo tak lepas dari keuntungan regulasi yang diterima Yamaha sebagai tim konsesi. Status ini memungkinkan Yamaha melakukan lebih banyak uji coba dan pengembangan mesin dibanding pabrikan utama seperti Ducati.
“Quartararo menunjukkan performa luar biasa. Ini juga menandakan bahwa Yamaha bekerja keras memanfaatkan konsesi mereka secara optimal,” katanya.
Namun, Domenicali tidak melihat hal ini sebagai keluhan, melainkan sebagai tantangan baru bagi Ducati. Ia menilai persaingan di MotoGP kini semakin merata dan menarik.
“Banyak yang lupa bahwa tidak semua tim berlaga dengan aturan yang sama. Tapi saya yakin, kesenjangan akan terus mengecil, dan para pesaing kami akan segera menyamai level kami,” pungkasnya.
Terlepas dari pujian tersebut, Quartararo membuktikan bahwa Yamaha masih punya taji di MotoGP. Dengan dukungan konsesi dan performa solid, Yamaha mulai menekan dominasi Ducati, dan musim 2025 bisa menjadi titik balik kebangkitan pabrikan Jepang tersebut.
Editor: Abdul Haris