Casey Stoner Bongkar Kekuatan Super yang Bikin Marc Marquez Sulit Dihentikan
SPIELBERG, iNews.id – Legenda MotoGP, Casey Stoner, angkat bicara soal dominasi Marc Marquez di musim MotoGP 2025. Menurutnya, pembalap Ducati Lenovo tersebut bukan hanya bertalenta luar biasa, tapi juga dikenal sebagai pekerja keras yang tak mengenal kompromi.
Kombinasi inilah yang membuat Marquez nyaris tak terbendung musim ini.
“Tidak, itu tidak mengejutkan (Marquez mudah mengalahkan pembalap lain). Jika Anda bekerja keras, Anda bisa mengalahkan bakat, sampai bakat memutuskan untuk bekerja keras,” ujar Stoner seperti dilansir Motosan, Kamis (28/8/2025).
“Lalu ada Marc Márquez, pembalap yang sangat berbakat, dan dia mungkin bekerja lebih keras daripada siapa pun. Jadi, kombinasi keduanya, akan sangat sulit bagi siapa pun untuk menghentikannya,” lanjut juara dunia dua kali tersebut.
Saat ini, Marc Marquez kokoh di puncak klasemen MotoGP 2025 dengan total 455 poin, hasil dari 10 kemenangan balapan utama dan 12 kemenangan sprint. Pembalap berjuluk The Baby Alien itu kini hanya tinggal selangkah lagi meraih gelar juara dunia ketujuhnya.
Para pesaing terdekat seperti sang adik Alex Marquez (Gresini Ducati) dan rekan setimnya Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) justru tampil kurang konsisten di seri-seri terakhir, membuka jalan lebar bagi Marquez menuju takhta juara.
Meski memuji habis-habisan performa Marquez, Casey Stoner tak bisa menyembunyikan rasa herannya atas perkembangan sang pembalap dalam dua tahun terakhir. Apalagi setelah Marquez sempat mengalami masa sulit akibat cedera lengan yang sempat membuat kariernya dipertanyakan.
“Saya akan bilang ya, itu mengejutkan saya. Terutama karena kita masih melihatnya perlahan berjuang untuk mengatasi cedera lengan yang dideritanya,” tutur Stoner.
“Perjalanan kembalinya masih panjang. Kami melihat peningkatan dan kepercayaan dirinya yang luar biasa tahun lalu, tetapi saya tetap tidak berpikir ada perbedaan besar antara motor, satelit, dan pabrikan, untuk melihatnya mampu membuat lompatan besar,” ucapnya.
Editor: Reynaldi Hermawan