Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Borong 4 Gelar di Final Indonesia Masters II 2025, Apriyani/Fadia Lengkapi Dominasi Tuan Rumah
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Greysia Polii Tentang Apriyani : Saya Nyaris Pensiun di 2017, Tiba-Tiba Dia Datang Entah Darimana

Selasa, 03 Agustus 2021 - 07:40:00 WIB
Cerita Greysia Polii Tentang Apriyani : Saya Nyaris Pensiun di 2017, Tiba-Tiba Dia Datang Entah Darimana
Ganda putri Indonesia Greysia Polii mengaku nyaris pensiun pada 2017 silam. Tapi rencana itu dia batalkan karena ada sosok Apriyani Rahayu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id – Ganda putri Indonesia Greysia Polii mengaku nyaris pensiun pada 2017 silam. Tapi rencana itu dia batalkan karena ada sosok Apriyani Rahayu.

Greysia salah satu pebulu tangkis paling senior milik Indonesia. Pahit manisnya dunia tepok bulu sudah dirasakannya.

Ada satu momen yang membuat perempuan berdarah Minahasa itu frustrasi yakni pada 2017. Kala itu dia baru saja tersingkir dari perempat final Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama rekannya Nitya Krishinda Maheswari.

Kemudian tak lama kemudian Nitya menderita cedera yang cukup serius. Hal tersebut yang membuat Greysia sempat berpikir untuk gantung raket. Tapi kehadiran Apriyani membuyarkan niatan tersebut.

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu dan Greysia Polii, tampak semringah seusai menyegel medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (2/8/2021). (Foto: REUTERS/Leonhard Foeger).

"Dia (Apriyani Rahayu) tiba-tiba datang di tahun 2017 (dekat Piala Sudirman) entah dari mana, saat saya mau pensiun setelah Rio 2016. Pada 2017, saya berada di tim nasional dan akan berhenti ketika pasangan saya (Nitya) cedera dan menjalani operasi, tetapi pelatih saya mengatakan tunggu sebentar dan bantu pemain muda untuk bangkit," kata Greysia dikutip dari BWF.

"Dan saat itulah Apriyani datang. Kami memenangkan Korea Open dan Thailand Open dan begitu cepat kami datang. Saya seperti, ya Tuhan, saya harus main selama empat tahun lagi!" ujar atlet 33 tahun itu.

Keputusan Greysia bertahan dan bermain dengan Apriyani sangat tepat. Empat tahun kemudian mereka mengguncang Olimpiade Tokyo.

Greysia/Apriyani meraih medali emas usai menaklukkan duo China Chen Qingchen/Jia Yifan (China), 21-17 dan 21-15, Senin (2/8/2021). Rasa bahagia tak bisa disembunyikannya.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu memamerkan emas seusai melakoni final ganda putri dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Sport Plaza, Senin (2/8/2021). (Foto: REUTERS/Leonhard Foeger)

"Kami berdua benar-benar besyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang selalu memberikan dukungan kepada kami," ujar Greysia usai pertandingan.

"Kalian mendoakan kami dengan luar biasa. Untuk keluarga, pemerintah, semua petinggi-petinggi di Indonesia juga Pak Presiden dan semua yang memberikan doa dan dukungan, kami sangat berterima kasih sekali. Kami bisa melakukan pencapaian ini (medali emas) juga karena dukungan dari seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Medali emas kali ini jelas menjadi kado yang paling indah bagi atlet kelahiran Jakarta itu. Sebab dia sebentar lagi akan berulang tahun tepatnya pada 11 Agustus.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut