Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komentar Ni Kadek Dhinda usai Tembus Perempat Final Korea Masters 2025: Saya Tahan, Lawan Nggak Kuat!
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Maria Kristin Raih Perunggu di Olimpiade 2008 dengan Gaya Main yang Malas

Selasa, 10 Agustus 2021 - 10:58:00 WIB
Cerita Maria Kristin Raih Perunggu di Olimpiade 2008 dengan Gaya Main yang Malas
Maria Kristin tunggal putri Indonesia terakhir peraih medali Olimpiade. Saat itu dia meraih medali perunggu di Olimpaide Beijing 2008. (foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id- Maria Kristin Yulianti merupakan tunggal putri Indonesia terakhir yang meriah medali di Olimpiade. Maria Kristin menceritakan perjuangannya meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008.

Maria saat itu bukan unggulan di Olimpiade 2008. Pebulu tangkis yang memiliki gaya permainan yang unik ini secara mengejutkan menaklukkan Lu Lan yang saat itu jauh lebih diunggulkan.

Maria Kristin terkenal dengan Lovely Lazy Style atau pemalas. Maria mengakui jika gaya mainnya seperti orang malas. Namun ternyata gaya main itu justru membuahkan medali di Olimpiade Beijing 2008.

"Kalau dilihatnya mainnya males-malesan gitu kali. Kalau di lihat di video iya (males-malesan)," ucap Maria Kristin di Youtube PB Djarum dalam acara Tektokan dengan Liliyana Natsir, Selasa (10/8/2021).

Maria saat itu bukan pemain unggulan dan tidak menargetkan medali. Namun pemain berjuluk Ratu Rubber Set tidak disangka-sangka berhasil mencapai semifinal. Dia sukses mengalahkan para pemain yang lebih difavoritkan seperti Saina Nehwal, Juliane Schenk, Tine Rasmussen hingga Lu Lan.
 
"Dari awal kan sebenarnya, enggak ada target 'oh aku harus dapat medali'. Karena satu, ranking juga kalau diantara yang lain-lain kan juga di bawah. Kedua bukan yang sering nongol di podium. Jadi awalnya cuma mikir ga sekadar berpartisipasi. Mikirnya cuma itu aja," ujar Maria.

Pada perebutan medali perunggu, Maria Kristin menyadari akan sulit untuk melawan Lu Lan. Terlebih dia tak pernah menang dengan Lu Lan.

Namun, baginya tidak ada yang tak mungkin. Olimpiade ada sebuah pertandingan yang penuh misteri, di mana segala sesuatunya dapat terjadi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut