Detik-Detik Viktor Axelsen Pamer Pukulan Sakti di Final Denmark Open, Kento Momota Tersenyum
ODENSE, iNews.id – Tunggal putra tuan rumah Viktor Axelsen pamer pukulan sakti di final Denmark Open 2021, Minggu (24/10/2021) malam WIB. Sang lawan Kento Momota asal Jepang tersenyum melihatnya.
Pertandingan dua pebulutangkis top dunia itu tersaji di Odense Sport Park. Rally-rally panjang yang bikin deg-degan mewarnai duel tersebut.
Pertarungan tunggal putra nomor satu (Momota) dan dua (Axelsen) dunia itu berakhir dalam waktu 1 jam 33 menit. Wakil Tuan rumah yang akhirnya menjadi pemenang via rubber game, 20-22, 21-18 dan 21-12.
Tapi bukan cuma duel sengit yang jadi sorotan netizen. Momen pukulan sakti Axelsen di tengah-tengah game kedua juga jadi perbincangan hangat pecinta tepok bulu dunia.
Momen itu terjadi saat Momota sedang unggul dengan skor 11-9. Pebulutangkis yang mengidolakan Lin Dan itu terlibat rally panjang dengan Axelsen.
Momota kemudian melayangkan pukulan ke arah tengah melewati bahu kanan lawan. Sekilas terlihat Axelsen bakal mati langkah dan tak bisa mengembalikan shuttlecock yang tergolong sulit itu.
Tapi kenyataannya berbeda. Axelsen masih mampu mengembalikan shuttlecock dengan membalikkan tangannya.
Seriously?!? ????????
— BWF (@bwfmedia) October 24, 2021
Follow the action on: https://t.co/HAplroMP3U #BWFWorldTour #DenmarkOpen2021 #RaiseARacket ???? pic.twitter.com/2Cenwk5eof
Penonton yang hadir di Odense Sport Park langsung riuh seketika. Momota lalu berusaha membalikkan shuttlecock, namun gagal karena pukulannya terkena net.
Setelahnya Momota tertangkap kamera sedang tersenyum. Raut wajah menggambarkan jika dirinya juga terpukau dengan pukulan sakti Axelsen.
Bukan cuma Momota dan penonton di Odense Sport Park yang takjub. Mantan pembulutangkis ganda Inggris yang kini menjadi komentator, Gillian Mark juga melakukan hal yang sama.
“Ya ampun, saya tidak percaya itu,” ujar Oma Gill, sapaan akrabnya.
Usai laga Axelsen mengaku masih tidak percaya bisa mengalahkan Momota. Sebab dari 15 pertemuan sebelumnya, dia hanya menang sekali.

“Ini benar-benar pertarungan mental yang gila. Tidak mudah untuk melawan pemain papan atas. Anda di dalam permainan harus sekalian berpikir apa yang harus dilakukan atau Anda harus merubah sesuatu,” kata Axelsen dalam video yang diunggah BWF.
“Rasanya sulit untuk dipercaya jujur saja. Saya bisa tampil sebaik ini sejak Olimpiade dan memenangkan partai-partai besar. Tapi tetap tujuan saya mencapai versi terbaik diri saya,” ucapnya.
Editor: Reynaldi Hermawan