Dirugikan Hawk Eye saat Hadapi Duo Malaysia, Kevin Sanjaya: 1.000 Persen Kesalahan
NUSA DUA, iNews.id – Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, memastikan diri ke final Indonesia Masters 2021 Super 750. Meski menang, Kevin tampak tak bisa menyembunyikan kekesalan dengan keputusan hawk eye di gim pertama.
Minions –julukan Kevin/Marcus- sukses mengandaskan wakil Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di babak semifinal. Dalam waktu 58 menit, pasangan peringkat satu dunia itu menang dengan skor 18-21, 21-17, dan 21-11.
Kemenangan itu begitu melelahkan untuk Kevin/Marcus karena pasangan Malaysia bermain tangguh. Namun, ada satu momen yang terasa menyesakkan bagi Minions di laga tersebut, tepatnya pada akhir gim pertama.
Saat kedudukan 18-20, Kevin/Marcus mendapat keuntungan ketika servis dari wakil Malaysia dinyatakan out oleh hakim garis. Namun, ketika Ong/Teo meminta challenge, hasil hawk eye menyatakan shuttlecock berada di dalam (in) dan menyentuh garis dengan tipis.
Hal ini kemudian membuat Kevin/Marcus protes. Mereka tidak terima dengan hasil hawk eye dan sempat mempertanyakan keputusan tersebut kepada wasit utama. Namun, keputusan tidak berubah dan hasil hawk eye memberi kerugian karena skor langsung berubah 18-21.
Usai laga, Kevin pun masih belum bisa melupakan kekesalan dengan hasil hawk eye itu. Pemain kelahiran Banyuwangi itu menegaskan bahwa itu kesalahan besar. Bahkan Kevin mengatakan jika Ong/Teo juga mengakui kesalahan tersebut.
“Ya itu 1.000 persen kesalahan. Itu out-nya jauh banget tapi bisa masuk. Tapi challenge-nya lama banget kan, enggak ngerti. Itu ada yang error dan mereka kayaknya asal. Itu 1.000 persen out. Mereka (pasangan Malaysia) saja mengakui,” ungkap Kevin kepada awak media di Bali International Convention Centre, Sabtu (20/11/2021).
Lebih lanjut, Kevin/Marcus merasa itu adalah kesalahan yang sangat merugikan. Sebab, berkat kesalahan itu mereka langsung melepas gim pertama untuk memberikan kemenangan kepada Ong/Teo. Padahal jika itu masuk (in) mereka masih memiliki peluang untuk memenangkan laga gim pertama.
“Yang pasti kita kehilangan poin yang sangat penting di poin-poin krusial. Enggak tahu BWF harus perbaiki itu semua,” imbuh Kevin.
Beruntung, Kevin/Marcus mampu bangkit di gim kedua dan ketiga. Mereka tidak mau terpengaruh dengan kesalahan fatal tersebut dan fokus memenangkan laga dan merebut tiket final.
"Kalau ditanya pengaruh apa enggak, enggak mau ingat-ingat itulah kita fokus di gim kedua,” pungkas pemuda berusia 26 tahun tersebut.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya