Ditinggal Jojo dan Chico, PBSI Geber Alwi dan Ubed untuk Cepat Naik Kelas
JAKARTA, iNews.id – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Eng Hian, menegaskan komitmennya untuk mempercepat proses regenerasi di sektor tunggal putra. Langkah ini diambil setelah dua pemain andalan, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo, resmi meninggalkan pelatnas dan memilih berkarier secara profesional.
Kehilangan Jojo – sapaan Jonatan – dan Chico yang merupakan dua nama besar menjadi tantangan tersendiri bagi sektor tunggal putra yang selama ini sangat bergantung pada performa para pemain senior.
Namun, Eng Hian melihat situasi ini sebagai momentum untuk mendorong naiknya generasi baru seperti Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah ke level yang lebih tinggi.
“Program akselerasi regenerasi sudah kami siapkan. Ini tidak hanya berlaku di tunggal putra, tapi juga di sektor-sektor lain, terutama sebagai bagian dari persiapan menuju Olimpiade 2028,” ujar Eng Hian saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jumat (16/5/2025).
Menurutnya, kondisi ini bukan pertama kalinya dialami tunggal putra. Ia mengingat kembali periode 2013–2014 ketika sektor ini juga mengalami kekosongan sosok senior, hingga akhirnya muncul Jojo, Anthony Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa sebagai tulang punggung baru tim nasional.
“Dulu saat Jojo masuk pelatnas, senior di tunggal putra juga nyaris tidak ada. Sekarang situasinya mirip, tapi kami masih punya Ginting yang bisa menjadi panutan bagi para junior,” lanjutnya.
Saat ini, PBSI menaruh harapan besar pada Alwi (20 tahun) dan Zaki (17 tahun), atau yang akrab disapa Ubed, sebagai calon andalan masa depan di tunggal putra. Keduanya diproyeksikan menjalani program latihan dan kompetisi secara intensif untuk mempercepat adaptasi mereka di level internasional.
“Program ini akan difokuskan agar Alwi dan Ubed bisa cepat naik kelas. Kehadiran Ginting juga sangat membantu karena bisa menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya,” tambah Eng Hian.
Lebih jauh, PBSI juga merancang program percepatan untuk seluruh sektor, tidak hanya tunggal putra. Salah satu contoh keberhasilan regenerasi terlihat di sektor ganda putra, di mana pasangan muda Raymond Indra dan Nikolas Joaquin berhasil meraih empat gelar dalam satu musim.
“Ganda putra sudah menunjukkan progres positif meski baru di level turnamen challenge. Sektor lain juga harus bisa mengikuti tren positif ini,” tutup Eng Hian.
Editor: Abdul Haris