Ditinggal Kobe Bryant, LA Lakers: Ini Momen yang Sulit Buat Kami

LOS ANGELES, iNews.id – LA Lakers akhirnya mengeluarkan pernyataan resminya merespons meninggalnya sang legendaris mereka, Kobe Bryant.

Sejumlah penggemar Kobe Bryant berkumpul di markas Lakers di Staples Center sejak Senin (27/1/2020) malam. Pihak Lakers pun berterima kasih atas dukungan yang didapat pada masa sulit ini.

Baca Juga

Maarten Paes Jadi Pemain Termahal di Super League Musim 2025-2026 jika Gabung Persib Bandung?

Bryant meninggal dunia bersama putrinya, Gianna Bryant, serta tujuh orang lainnya. Hal itu memberikan duka yang mendalam bagi sebagian besar pemain serta penggemar NBA, terutama Lakers.

Tidak hanya penggemar bola basket, nyaris seluruh lapisan masyarakat ikut sedih atas kepergian pemain berjuluk The Black Mamba itu. Berbagai bentuk penghormatan pun diberikan atlet dari segala penjuru dunia.

Sementara pihak Lakers nyaris tidak memberikan respons, hingga beberapa saat lalu. Maklum, Bryant mengenal sebagian besar karyawan Lakers, karena sudah membela tim itu selama 20 tahun.

Kini, Lakers sudah mulai membuka diri, meski masih bersedih atas kepergian pemain legendarisnya. Mereka juga berniat untuk terus memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan Bryant,

“LA Lakers ingin berterima kasih atas semua dukungan dan ucapan belasungkawa. Saat ini momen yang sulit bagi kami semua. Kami akan terus mendukung keluarga Bryant dan akan membagikan informasi sesegera mungkin,” cuit akun Twitter resmi Lakers.

Akibat duka yang dirasakan, Lakers pun terpaksa menunda pertandingan melawan rival sekotanya LA Clippers di Staples Centers. Laga itu seharusnya berlangsung Rabu (29/1/2020) siang WIB.

“Setelah berkonsultasi dengan pihak NBA, pertandingan yang dijadwalkan antara Lakers dan Clippers akan ditunda. Pertandingan ini akan dijadwalkan ulang di masa depan,” ujarnya.

Selain di Staples Center, para fans juga berkumpul di Akademi Olahraga Mamba, yang didirikan Bryant di Thousand Oaks. Di sana, suasana duka cita juga terasa dengan air mata, keheningan, bunga dan lilin.

Editor: Abdul Haris