Dua Ganda Campuran Indonesia ke Perempat Final BAC

WUHAN, iNews.id - Dua ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto berhasil lolos ke perempat final Badminton Asia Championship (BAC) 2018, di Wuhan, China, Kamis (26/4/2018).

Tontowi/ Liliyana mengalahkan pasangan Thailand Tinn Isriyanet/Pacharapun Chouchuwong lewat straight game 21-16 dan 21-15. Sementara itu, Ricky/Debby menundukan unggulan keenam asal Malaysia Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai (21-16, 16-24).

Meski berhasil menang Liliyana belum puas dengan performanya. Dia merasa belum tampil maksimal dan beberapa kali terlambat mengantinsipasi pengembalian lawan.

“Nggak mudah juga, saya sendiri nggak terlalu enak mainnya, agak lambat pergerakan kakinya. Bukan meremehkan lawan, berapa kali saya mau coba, tapi nggak dapet touch-nya,” tutur Liliyana dilansir badmintonindonesia.org.

“Tadi banyak kesempatan yang seharusnya kami dapat poin, tapi saya ketinggalan jadinya poin buat lawan. Mudah-mudahan besok bisa lebih baik dari hari ini,” ujar atlet berusia 32 tahun itu.

Berbeda dengan Liliyana, Tontowi merasa penampilan mereka tak ada perubahan. Pria yang akrab disapa Owi itu malah merasa saat ini komunikasi mereka semakin baik.

“Saya merasa hari ini komunikasinya lebih bagus, lebih terjaga. Saya juga percaya diri. Lawannya lumayan, nggak mudah dimatikan. Kami bisa menerapkan strategi yang pas,” katanya.

Sementara itu, kemenangan Ricky/Debby atas Goh/Shevon disebabkan karena keyakinan dan ketenangan. Apalagi, keduanya merupakan pasangan anyar, karena baru diduetkan pada awal 2018.

“Pertama harus yakin dulu, mau lawan unggulan atau bukan, kita harus yakin sama kemampuan diri kita sendiri. Saya cuma sering mengingatkan Ricky untuk lebih kalem, karena kalau tenang permainannya di latihan itu keluar semua, jadi dia juga lebih percaya diri dan enjoy,” ungkap Debby.

Pada babak perempat final Tontowi/Liliyana akan menghadapi wakil tuan rumah He Jiting/ Du Yue. Hal yang sama juga dirasakan Ricky/Debby yang akan melawan Wang Yilu/Huang Dongping.

Editor: Haryo Jati Waseso