Dua Jagoan Denmark Soroti Selebrasi Banting Raket Anthony Ginting di Singapore Open 2022
AARHUS, iNews.id – Dua tunggal putra jagoan Denmark, Anders Antonsen dan Hans Kristian Vittinghus soroti selebrasi banting raket Anthony Sinisuka Ginting usai juara Singapore Open 2022. Menurut mereka, itu merupakan reaksi natural.
Ginting melepas dahaga puasa gelar selama 2,5 tahun dengan menjuarai Singapore Open 2022. Terakhir kali dia menjadi yang terbaik adalah pada ajang Indonesia Masters 2020.
Pemain ranking enam dunia itu meraih gelar juara turnamen Super 500 itu dengan mengalahkan wakil Jepang, Kodai Naraoka. Lewat pertarungan sengit selama dua gim, dia menang dengan skor 23-21 dan 21-17.
Usai mendapatkan poin kemenangannya di gim kedua, Ginting pun langsung selebrasi dengan membanting raketnya dengan keras di atas lapangan dan disambut dengan pelukan hangat pelatihnya, Irwansyah. Raketnya pun terlihat dalam kondisi patah begitu dia mengambilnya.
Momen emosional itu pun mencuri perhatian publik, tak terkecuali Antonsen dan Vittinghus. Dalam konten duo di kanal Youtube mereka, The Badminton Experience, kedua jagoan Denmark itu mengaku sangat suka dengan selebrasi yang dilakukan oleh Ginting tersebut.
“Yang pertama harus kita sorot adalah Anthony Ginting yang menjadi juara di Singapore Open 2022. Gelar pertamanya dalam 2,5 tahun terakhir dan dia menghancurkan raketnya ketika menang,” kata Antonsen dalam video yang diunggahnya pada Kamis (21/7/2022).
“Ya, sangat menyukai selebrasi itu! Mungkin dia tak perlu melakukannya tetapi reaksi itu menunjukkan bahwa dia benar-benar sangat ingin juara lagi,” sahut Vittinghus.
Lebih lanjut, Antonsen mengungkapkan bahwa selebrasi yang dilakukan Ginting tersebut sangatlah wajar. Sebab menurut pemain ranking tiga dunia itu, Ginting sangat senang bisa meraih gelar pertamanya dalam waktu yang sangat lama.
“Ya, itu hanya emosi naturalnya dan Anda pasti sangat suka melihat itu dilakukan oleh seorang atlet. Dia (Ginting) hanya sangat-sangat senang bisa memenangkan gelar pertamanya dalam waktu yang lama,” ujar pemain berusia 25 tahun itu.
“Dan dia juga tidak dalam performa terbaiknya dalam dua tahun terakhir dan sejak meraih perunggu Olimpiade Tokyo 2022 permainannya terus menurun. Namun, perlahan-lahan dia mulai bangkit di beberapa turnamen terakhir dan akhirnya bisa juara di Singapura. Jadi, pastinya dia sangat emosional bisa menjuarainya,” imbuhnya.
Editor: Reynaldi Hermawan