Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Alex Marquez Juara Sprint Race MotoGP Portugal 2025 usai Duel Sengit Lawan Pedro Acosta
Advertisement . Scroll to see content

Dulu Dikecam, Kini Marc Marquez Dianggap Pilar Sukses Ducati di MotoGP 2025

Selasa, 29 Juli 2025 - 06:00:00 WIB
Dulu Dikecam, Kini Marc Marquez Dianggap Pilar Sukses Ducati di MotoGP 2025
Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, mendominasi MotoGP 2025. (Foto: X Ducati Corse)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idMarc Marquez akhirnya membuat pengkritik terbesarnya, Carlo Pernat, angkat topi. Pengamat senior MotoGP itu mengaku keputusan Ducati Lenovo merekrut Marquez adalah langkah yang sangat tepat, bertolak belakang dengan pendapatnya di awal musim.

Sebelumnya, Pernat menjadi salah satu suara vokal yang mengkritisi kebijakan Ducati. Ia menyebut bahwa langkah merekrut Marquez justru bertolak belakang dengan filosofi Ducati yang selama ini konsisten mengembangkan pembalap muda.

"Saya tidak pernah menyembunyikan saya sangat kritis terhadap Ducati, karena mengambil Marc Marquez berarti mengingkari kebijakan anak muda yang dibesarkan di Borgo Panigale selama bertahun-tahun," kata Pernat seperti dikutip dari Crash, Senin (28/7/2025).

Namun, setelah melihat dominasi Marquez di lintasan sepanjang musim MotoGP 2025, Pernat mulai menarik kembali pernyataannya. Menurutnya, Marquez justru menjadi sosok yang ideal bagi pengembangan Ducati Desmosedici GP25.

"Tapi hari ini, harus diakui Gigi Dall'Igna benar. Angka dan hasilnya sudah berbicara sendiri," lanjutnya.

Marquez, yang dijuluki The Baby Alien, telah memenangkan delapan dari sepuluh seri yang sudah digelar musim ini. Ia kini memuncaki klasemen sementara MotoGP 2025 dengan perolehan 381 poin, selangkah lagi mengamankan gelar juara dunia.

Pernat juga menjelaskan keputusan merekrut Marquez bukan karena motor Ducati dibuat spesial untuknya, melainkan karena kebutuhan akan pembalap yang mampu beradaptasi dengan tantangan teknis dan mendorong performa secara konsisten.

"Ini bukan berarti motor itu dibuat untuk Marquez, itu kesalahpahaman, tetapi karena mereka tahu mereka mengambil risiko kemunduran teknis, mereka memilih pebalap yang mampu maju dua langkah sendiri," ujar Pernat.

Ia juga memuji strategi Gigi Dall’Igna, Direktur Teknis Ducati, yang menurutnya cermat dalam melihat potensi dan kebutuhan tim. Pernat menilai bahwa keputusan ini bisa menjadi titik balik Ducati untuk menjaga dominasi di MotoGP dalam jangka panjang.

Kritik yang pernah dilayangkan karena kehilangan dua pembalap muda, Jorge Martin ke Aprilia dan Enea Bastianini ke KTM Tech3, kini mulai tenggelam oleh performa gemilang Marquez. Ducati pun seolah membuktikan pengalaman dan insting juara tetap tak bisa digantikan sepenuhnya oleh regenerasi semata.

Dengan sisa musim masih berjalan dan Marquez menunjukkan konsistensi luar biasa, Ducati kini di ambang menorehkan sejarah baru. Bukan hanya mengoleksi kemenangan, tapi juga membungkam kritik lewat performa yang sulit terbantahkan.

Jika dominasi ini berlanjut hingga akhir musim, maka pengakuan dari sosok seperti Pernat bukan sekadar pembelaan, tapi validasi mutlak bahwa Marc Marquez adalah puzzle terakhir yang selama ini dicari Ducati.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut