Empat Wakil Tersingkir Prematur di Olimpiade Paris 2024, PBSI Beberkan Penilaian
JAKARTA, iNews.id – Empat wakil bulu tangis Indonesia tersingkir prematur di Olimpiade Paris 2024. PBSI mulai melakukan evaluasi dari kegagalan tersebut.
Sebanyak empat dari enam wakil Indonesia di cabor bulutangkis telah gugur di fase grup. Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting (Tunggal Putra), Jonatan Christie (Tunggal Putra), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Ganda Putri) dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (Ganda Campuran).
Sementara yang lolos ke fase gugur hanya dua wakil saja Gregoria Mariska (Tunggal Putri) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Ganda Putra). Hasil tersebut pun melahirkan catatan terburuk dalam sejarah di mana untuk kali pertama sejak bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, tidak ada tunggal putra dan ganda campuran Indonesia yang lolos ke fase gugur.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Ricky Soebagja, mengakui pihaknya kecewa dengan hasil yang diterima keempat wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Dia tak memungkiri bahwa pihaknya kecewa dengan para jagoan bulutangkis Tanah Air yang berguguran di fase grup Olimpiade 2024. Menurutnya, selain Anthony Sinisuka Ginting, para pemain lain yang tersingkir tidak menampilkan performa terbaik mereka selama mentas di pesta olahraga terakbar di dunia itu.
“Dari penampilan atlet-atlet kita yaitu Rinov/Pitha, Apri/Fadia dan Jonatan juga Ginting pasti ada kekecewaan,” kata Ricky dilansir dari rilis PBSI, Kamis (1/8/2024).
“Saya tahu sebagai atlet pasti tidak mau kalah tapi kita perlu lihat bagaimana permainan di lapangan, bagaimana daya juang di lapangan,” ujarnya.
“Kecuali Ginting, saya melihat kekalahan ini karena tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik. Sementara secara persiapan kalau saya rasa sudah benar-benar maksimal tapi secara di lapangan belum keluar secara maksimal,” tuturnya.
Ginting dipastikan tersingkir dari Olimpiade Paris 2024 setelah kalah dari Toma Junior Popov dalam laga terakhir Grup H yang digelar di Adidas Arena, Rabu (31/7/2024) malam WIB. Dalam pertarungan rubber game, dia tumbang dengan skor 19-21, 21-17 dan 15-21.
Kekalahan itu membuat peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 hanya finis sebagai runner up Grup H sehingga tak bisa lolos ke babak 16 besar. Di sisi lain, Popov mengunci posisi puncak klasemen yang membuatnya menyegel tempat ke babak berikutnya.
Di mata Ricky, Ginting telah mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya. Namun dia menyayangkan pemain ranking sembilan dunia itu tak mampu mengatasi tekanan besar dari suporter tuan rumah.
“Untuk Ginting saya melihat dia sudah mengeluarkan seluruh kemampuan, jatuh bangun mengejar bola tapi memang lawannya, Toma Popov dengan dukungan suporter tuan rumah juga tampil sangat baik. Seperti tidak ada celah,” kata Ricky.
“Disayangkan memang Ginting tidak berhasil mengatasi karena seharusnya dengan levelnya, hal seperti ini bisa dilewati dan ada beberapa kesempatan untuk mengungguli lawan,” ucapnya.
Editor: Abdul Haris