Erick Thohir Bongkar Rahasia Sukses MotoGP Mandalika 2025: Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci!
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir, kembali menegaskan bahwa keberhasilan gelaran MotoGP Mandalika 2025 tidak lepas dari sinergi kuat berbagai pihak. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara Appreciation Night – Apresiasi Sponsor MotoGP 2025 di Kantor ITDC, Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (19/11).
Erick memberikan apresiasi penuh kepada seluruh pihak yang terlibat dan menegaskan bahwa keberhasilan ajang internasional ini merupakan bagian dari dorongan besar Indonesia untuk melangkah menuju negara maju.
“Bapak Presiden (Prabowo Subianto) sangat ingin kita menjadi negara maju. Kunci dari negara maju adalah salah satunya pertumbuhan ekonomi. Hal ini harus ada peran dari berbagai sektor,” ujar Erick dalam keterangannya, Kamis (20/11/2025).
Selain memacu pertumbuhan ekonomi, Erick menekankan bahwa keterlibatan tenaga kerja lokal adalah bukti nyata bagaimana MotoGP membuka peluang kerja bagi masyarakat. Menurutnya, event dunia seperti Mandalika bukan hanya tontonan, tetapi juga pendorong ekonomi nasional.
“Seperti yang diinginkan Bapak Presiden, dampak sebuah kegiatan itu sangat penting, karena ada pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Event seperti MotoGP Mandalika menghadirkan banyak sekali manfaat,” ujar Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Erick juga meminta dukungan penuh untuk menyukseskan Indonesia Sport Summit (ISS) 2025 yang akan digelar di Indonesia Arena pada 6–7 Desember 2025.
Acara tersebut akan menjadi tempat berkumpulnya para pelaku olahraga, pemerintah, industri, dan generasi muda dalam satu wadah kolaboratif.
Erick berharap fasilitas olahraga nasional yang telah dibangun, termasuk stadion-stadion hasil PON, dapat dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai event, khususnya sport tourism.
“Nantinya akan banyak pembicara dalam kegiatan Indonesia Sport Summit, termasuk sejumlah para menteri. Kita ini banyak fasilitas olahraga, termasuk stadion yang dibangun saat PON. Fasilitas seperti ini harus dimanfaatkan untuk event olahraga, termasuk sport tourism,” jelas Erick.
Editor: Reynaldi Hermawan