F1 GP Abu Dhabi 2023 Terancam Batal karena Konflik Israel-Palestina

ABU DHABI, iNews.id – Balapan Formula 1 (F1) GP Abu Dhabi 2023 terancam batal akibat konflik Israel dan Palentina di Jalur Gaza yang sedang memanas. 

Motorsport Magazine melaporkan, Kamis (2/11/2023), tim-tim F1 saat ini tengah mempertanyakan keselamatan dan keamanan di GP Abu Dhabi 2023 yang akan digelar pada 24-26 November mendatang. 

Baca Juga

Jadwal Siaran Langsung Dewa United vs Shan United di AFC Challenge League 2025-2026 Malam Ini, Live di RCTI!

Mereka khawatir konflik Israel dengan Hamas dapat menarik negara-negara tetangga dan faksi-faksi, sehingga menjadikan Uni Emirat Arab, termasuk Abu Dhabi sebagai target serangan. Apalagi, UEA memiliki hubungan yang erat dengan Israel.

Kabarnya, para pejabat tengah memantau situasi terkini. Namun, sebenarnya masalah tersebut sudah sempat dibahas sekilas dua pekan lalu di GP Amerika Serikat 2023. Saat itu, salah satu kepala tim menanyakan risiko balapan di Sirkuit Yas Marina saat bertemu dengan petinggi F1.

Baca Juga

Lewis Hamilton dan Charles Leclerc Didiskualifikasi dari F1 GP AS 2023, Ada Masalah Apa?

Saat itu, mereka diberitahu, tingkat ancaman saat ini tidak dianggap signifikan. Alhasil, balapan akan tetap berjalan sesuai rencana yakni pada 26 November mendatang.

Akan tetapi, saat ini pemerintah UEA sedang meneliti kemungkinan konflik akan menyebar ke luar Gaza setelah serangan yang dilakukan Hamas kepada Israel di awal bulan ini. Untuk itu, ada kemungkinan GP Abu Dhabi 2023 dibatalkan.

Baca Juga

Pulih dari Cedera, Daniel Ricciardo Siap Tampil di F1 GP Amerika Serikat 2023

Wajar jika kekhawatiran tersebut muncul. Sebab, Amerika Serikat (AS) memperkuat pertahanan udara di sekitar fasilitas militer mereka yang terletak di UEA. Salah satunya adalah pangkalan udara Al Dhafra, yang terletak 48 km dari Sirkuit Yas Marina.

Invasi Israel ke Gaza dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan kekuatan yang rapuh di wilayah tersebut sehingga berpotensi menyeret Iran, yang mendukung Hamas dalam konflik tersebut, bersama kelompok lain. Dua di antaranya adalah Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman.

Baca Juga

Gagal Finis di F1 GP Jepang 2023, Sergio Perez: Ini Bencana!

UEA bersama Arab Saudi telah memperdalam hubungan dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir dan bersekutu dengan Amerika Serikat. Oleh karena itu, ada kemungkinan besar mereka bakal dijadikan target serangan.

Dua rudal balistik pun pernah ditembakkan oleh Houthi ke arah pangkalan udara Al-Dhafra tahun lalu. Namun, serangan itu berhasil dicegat AS.

Baca Juga

Hasil F1 GP Jepang 2023: Max Verstappen Juara!

Aksi tersebut terjadi sepekan setelah serangan pesawat tak berawak terhadap depo minyak Abu Dhabi, yang menewaskan tiga orang, dan di bandara internasional, yang berdekatan dengan Yas Marina, yang memicu kebakaran.

Pada akhir tahun lalu, serangan Houthi lainnya menyerang fasilitas minyak Arab Saudi selama akhir pekan Grand Prix F1 sehingga balapan nyaris dibatalkan karena pertemuan para pembalap yang penuh ketegangan. Jika situasinya meningkat, kekhawatiran praktis juga dapat mengancam balapan di Abu Dhabi, dengan potensi gangguan penerbangan di wilayah tersebut.

Editor: Abdul Haris