Fabio Quartararo Ogah Balapan Sprint Tiap Pekan, Ada Masalah Apa?

ANDORRA, iNews.id – Pembalap Yamaha Monster Energy, Fabio Quartararo mengevaluasi penerapan balapan sprint di MotoGP 2023. Dia menilai ajang MotoGP tidak perlu lagi melangsungkan balapan sprint di setiap pekan.

MotoGP mulai memperkenalkan sesi balapan sprint yang digelar sebelum balapan utama pada musim 2023. Pada sesi ini, para pembalap bisa mencuri poin kendati tidak sebesar pada balapan utama.

Baca Juga

Jadwal Siaran Langsung Semen Padang vs Persija Jakarta di Super League 2025-2026 Malam Ini: Macan Kemayoran Incar 3 Poin!

Balapan sprint memang sempat mendapatkan banyak kritik. Namun, pada akhirnya tetap diterapkan. Sesi ini menyedot perhatian lebih banyak penonton, namun tidak sedikit para pembalap yang cedera dan kelelahan.

Quartararo menegaskan hal itu harus menjadi evaluasi untuk musim depan. Pembalap asal Prancis itu merasa balapan sprint tidak perlu dilakukan setiap pekannya. 

Baca Juga

Fabio Quartararo Ketar-ketir Marc Marquez Gabung Ducati: Bakal Jadi Mimpi Buruk!

“Tentu saja ini adalah musim yang sulit dengan sprint dan saya rasa tidak perlu melakukan sprint setiap akhir pekan,” kata Quartararo dilansir dari Speedweek, Kamis (28/12/2023).

Baca Juga

Sejarah Nasi Goreng, Benarkah Asli dari Indonesia seperti Disebut Fabio Quartararo?

“Banyaknya pembalap cedera bukan suatu kebetulan. Itu adalah masalah besar. Menurut saya olahraga itu sudah berbahaya. Sebagai seorang pembalap, saya dapat meyakinkan Anda bahwa terkadang Anda lebih lelah saat sprint dibandingkan saat balapan GP. Secara fisik, sepeda motor menjadi semakin menuntut. Saya rasa kita tidak memerlukan sprint di setiap Grand Prix,” ujarnya.

Rider asal Prancis itu berharap suaranya didengar oleh pihak MotoGP. Jawara MotoGP 2021 itu merasa balapan sprint adalah sesi yang tidak diperlukan untuk para pembalap.

“Saya bukan orang yang mengatur segalanya dan saya tidak tahu apa yang dipikirkan semua pembalap tentang hal itu, tapi secara pribadi menurut saya itu bukan cara yang tepat,” tutur Quartararo.

Editor: Fitradian Dhimas Kurniawan