Fajar/Fikri Punya PR Besar jelang BWF World Tour Finals 2025, Apa Itu?

SYDNEY, iNews.id – Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri mengakui masih memiliki pekerjaan rumah penting sebelum turun di ajang bergengsi BWF World Tour Finals (WTF) 2025. Fajar menegaskan fokus utama mereka adalah memperbaiki ketenangan dalam menghadapi momen-momen krusial pertandingan.

Gagal Juara di Australian Open 2025, Fajar/Fikri Ambil Pelajaran Penting

Baca Juga

Penyesalan Mendalam Dean James Diganjar Kartu Merah dan Go Ahead Eagles Babak Belur

Fajar/Fikri harus puas menjadi runner-up Australian Open 2025 setelah takluk dari junior mereka, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, di final pada Minggu (23/11/2025).

Pertandingan berlangsung dramatis hingga tiga gim dengan skor ketat: 20-22, 21-10, 18-21.

Meski gagal meraih gelar, Fajar/Fikri kini menatap turnamen puncak akhir tahun yang sudah menanti.

Bersiap ke Hangzhou: Fajar/Fikri Tak Sabar Tampil di World Tour Finals

Ganda putra Indonesia itu akan tampil di BWF World Tour Finals 2025, yang berlangsung di Hangzhou, China, pada 17–21 Desember 2025.
Fajar mengungkapkan rasa antusiasnya sekaligus kesadaran bahwa mereka harus memaksimalkan waktu jeda sebelum turnamen.

"Sekitar tiga minggu lagi kami akan tampil di World Tour Finals tapi pastinya setelah ini kami ingin rileks dulu. Lalu mempersiapkan strategi yang pas untuk di sana karena lawan-lawannya tidak sembarangan, top 8 sepanjang tahun," ujar Fajar, dikutip dari rilis resmi PBSI, Senin (24/11/2025).

"Pekerjaan rumah kami masih harus memperbaiki di poin-poin kritis masih kurang tenang," dia melanjutkan.

Fikri Bangga Lihat Perkembangan Juniornya di Australian Open

Di balik kekalahan mereka, Fikri justru merasa bangga karena juniornya tampil sangat baik. Ia menyebut permainan Raymond/Nikolaus menjadi sinyal positif bagi masa depan sektor ganda putra Indonesia.

"Kami bangga dengan junior kami, melihat permainan seperti itu menjadi harapan untuk masa depan ganda putra Indonesia. Semoga makin baik, makin berprestasi, tidak cepat puas karena masih banyak yang menanti di depan," tutup Fikri.

Editor: Reynaldi Hermawan