Fantastis! Cucu Muhammad Ali Butuh 1 Ronde untuk Menang TKO di Duel Debut
OKLAHOMA, iNews.id – Dunia tinju mendadak geger karena sosok Nico Ali Walsh yang merupakan cucu Muhammad Ali. Dia langsung menang TKO dalam pertarungan debut, Minggu (15/8/2021) pagi WIB di Oklahoma, Amerika Serikat.
Ali Walsh yang beraksi di kelas menengah berhasil mengalahkan Jordan Weeks via TKO. Dia menjatuhkan Weeks di pertengahan ronde pertama sebelum wasit menghentikan pertarungan di menit 1:49. Uniknya, dia menggunakan celana yang dipakai sang kakek, Muhammad Ali.
Pemuda yang dibesarkan di Las Vegas itu adalah putra Robert Walsh dan Rasheda Ali Walsh, putri Muhammad Ali. Dia menandatangani kesepakatan dengan Top Rank Boxing Bob Arum pada bulan Juni lalu. Diketahui, promotor tinju itu pernah menangani 27 pertandingan kakeknya.
Ali Walsh mengaku rindu dengan sang kakek dan kemenangan ini sangat emosional baginya. Dia juga mengatakan bahwa dia dan Weeks telah mengukir sejarah pada pertandingan ini.
"Jelas kakek saya, saya sangat memikirkannya. Saya merindukannya. Ini adalah perjalanan yang emosional," kata Ali Walsh dilansir dari Reuters, Minggu (15/8/2021).
“Saya pikir saya dan dia (Weeks) membuat sedikit sejarah malam ini. Ini benar-benar sesuai dengan harapan saya,” imbuhnya.
Cucu Muhammad Ali itu tidak merasa tertekan dengan statusnya sebagai cucu dari seorang legenda tinju. Namun dia mengatakan tidak akan memakai celana itu lagi karena itu adalah milik kakeknya.
“Mungkin orang melihat saya mengalami banyak tekanan. Namun bagi saya, dia hanya kakek saya," kata Ali Walsh.
"Saya tidak akan pernah memakai celana ini lagi. Ini adalah celana kakek saya. Seperti yang saya katakan, pertarungan ini sangat emosional, Ini adalah mimpi saya yang menjadi kenyataan. Kemenangan ini sangat berarti untuk saya," pungkasnya.
Muhammad Ali, yang dijuluki "The Greatest", meninggal pada Juni 2016. Karier tinjunya sangat luar biasa dan dia mempunyai bakat yang belum pernah dimiliki petinju sebelumnya.
Kehebatan di dalam ring dan kontroversi yang melekat padanya bikin dia menjadi salah satu tokoh paling terkenal pada abad 20.
Editor: Reynaldi Hermawan